Hasil Panen Raya Sawah Kemumu Bengkulu Utara Turun Drastis, Ini Penyebabnya

PANEN: Kondisi pasca panen raya pertama di kawasan persawahan Kemumu Kecamatan Arma Jaya dan Arga Makmur. SANDI/RB--
Ia mengakui jika memang di kawasan persawahan Kemumu sempat terjadi serangan hama tikus sehingga merusak sebagian sawah petani.
“Namun memang tidak semua kawasan karena memang petani sempat melakukan pengusiran hama, hanya saja memang ada beberapa bagian sawah yang rusak akibat hama tikus tersebut,” terangnya.
Di sisi lain saat ini petani sudah mulai menjual hasil panennya baik itu gabah kering panen maupun gabah kering giling.
BACA JUGA:Diduga Perbup Pembebasan Lahan Pemkab Seluma Bermasalah, Kejari Seluma Temui Ahli Kemendagri
BACA JUGA:Refleksi usia Ke-75, BTN Tumbuh Menjadi Besar, 2026 Targetkan Menjadi Aset Senilai Rp500 Triliun
Petani juga memiliki banyak opsi untuk menjual hasil panen tersebut, selain pada tengkulak juga bisa melalui koperasi-koperasi petani hingga langsung ke Bulog.
“Harga juga saat ini cukup bagus Rp 5.300 per kilo, meskipun masih dibawah harga beli pemerintah,” pungkas Abdul Hadi.