Fasilitas Tapan Busik Cugung Abbas Banyak Rusak, Akses Jalan jadi Tanah

Reporter: JORDI FERIZON |

Editor: M. Rizki Amanda Lubis |

Sabtu , 15 Feb 2025 - 22:43

SEPI: Wisata Cugung Abbas tak terlihat satupun pengunjung yang datang, Sabtu, 15 Februari 2025. JORDI FERIZON/RB--

“Untuk Januari dan Februari ini bisa dihitung dengan jari orang yang datang berkunjung ke wisata Cugung Abbas, bahkan sama sekali tidak ada yang datang selama 1 minggu,” sampainya.

Lalu Rispandi berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu ikut andil dalam meningkatkan kembali jumlah pengunjung di wisata Cugung Abbas dengan promosi dan pengembangan tempat wisata.

“Mau bagaimanapun Cugung Abbas sendiri merupakan tempat wisata yang menawarkan keindahan alam dengan pemandangan Danau Dendam Tak Sudah,” katanya.

Sementara itu warga Kelurahan Dusun Besar Indah (32) mengatakan bahwa berimbas juga kepada dirinya akan sepinya pengunjung ke wisata Cugung Abbas.

“Biasanya saya berjualan minuman dan makanan ringan untuk para pengunjung dan mendapatkan hasil yang lumayan untuk uang tambahan di rumah,” ucapnya.

Indah mengatakan bahwa harus gulung tikar jualanannya, sebab tidak ada sama sekali yang berkunjung.

“Sudah lama tidak berjualan lagi karena, tidak ada sama sekali pembeli dan ditambah lagi minuman yang saya jual batu esnya sudah banyak yang mencair, sehingga mubazir saja,” tutupnya. tutupnya.

fasilitas tapan busik cugung abbas banyak rusak, akses jalan jadi tanah                            koranrb.id – kondisi objek wisata tapan busik cugung abbas yang terletak di kelurahan dusun besar kota bengkulu makin parah.
terbaru, dari pantauan rb di lokasi sabtu, 15 februari 2025 fasilitas tapan busik cugung abbas banyak rusak.
akibatnya, pengunjung yang datang sepi. kemarin saja saat rb mengunjungi tak ada seorang pun pengunjung.
salah satu penjaga wisata cugung abbas, rispandi mengatakan bahwa sudah lama wisata ini jarang dikunjungi.
baca juga:proposal badan hukum kub nelayan sedang diverifikasi
baca juga:2025 tahun konsolidasi, golkar bengkulu matangkan persiapan musda ke-11
“untuk yang terakhir ramai pengunjung waktu tahun baru 2024, karena ada beberapa masyarakat yang datang untuk berfoto maupun piknik bersama keluarga ataupun pasangan,”
sepinya pengunjung ini diakibatkan dengan beberapa fasilitas yang sudah rusak ataupun sudah roboh.
“saya pribadi tidak bisa untuk memperbaikinya karena sebagian sudah rusak parah ditambah lagi sepinya pengunjung, di mana dapat modal untuk memperbaikinya,” terangnya.
permasalahan sepi pengunjung tersebut tidak hanya karena fasilitasnya yang banyak rusak, namun akses jalan menuju wisata tersebut sudah rusak parah.
baca juga:minyakita dijual di atas het, ini tanggapan disperindag
baca juga:hipmi bengkulu launching hipmi centre dan gelar diklatda rakerda
“iya mungkin karena jalan menuju ke sini juga membuat orang malas untuk datang, karena jalan itu sudah jadi jalan tanah yang tadinya ada aspal nya ditambah lagi dengan menyempitnya jalan akibat semak,” jelasnya.
kemudian rispandi menyampaikan bahwa sudah hampir 2 bulan terakhir sangat sedikit orang yang datang.
“untuk januari dan februari ini bisa dihitung dengan jari orang yang datang berkunjung ke wisata cugung abbas, bahkan sama sekali tidak ada yang datang selama 1 minggu,” sampainya.
lalu rispandi berharap pemerintah kota (pemkot) bengkulu ikut andil dalam meningkatkan kembali jumlah pengunjung di wisata cugung abbas dengan promosi dan pengembangan tempat wisata.
“mau bagaimanapun cugung abbas sendiri merupakan tempat wisata yang menawarkan keindahan alam dengan pemandangan danau dendam tak sudah,” katanya.
sementara itu warga kelurahan dusun besar indah (32) mengatakan bahwa berimbas juga kepada dirinya akan sepinya pengunjung ke wisata cugung abbas.
“biasanya saya berjualan minuman dan makanan ringan untuk para pengunjung dan mendapatkan hasil yang lumayan untuk uang tambahan di rumah,” ucapnya.
indah mengatakan bahwa harus gulung tikar jualanannya, sebab tidak ada sama sekali yang berkunjung.
“sudah lama tidak berjualan lagi karena, tidak ada sama sekali pembeli dan ditambah lagi minuman yang saya jual batu esnya sudah banyak yang mencair, sehingga mubazir saja,” tutupnya. tutupnya.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Rakyat Bengkulu, Minggu 16 Februari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan