Sudah Ditetapkan, Ini 3 Sekolah Ramah Anak di Kota Bengkulu
JAGA: Terlihat petugas resepsionis DP3P2KB Provinsi Bengkulu saat berjaga pada, Kamis 13 Februari 2025. RENO/RB--
KORANRB.ID – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Bengkulu, tunjuk 3 Sekolah Menengah Atas (SMA) sebagai contoh menerapkan Sekolah Ramah Anak (SRA).
Kepala DP3APPKB Provinsi Bengkulu, Drs. Eri Yulian Hidayat, M.Pd, menegaskan bahwa konsep SRA bukan hanya sekadar label saja, sekolah yang masuk dalam program tersebut harus benar-benar menciptakan lingkungan yang aman, nyaman dan mendukung tumbuh kembang anak.
“Kami ingin memastikan anak-anak bisa belajar tanpa rasa takut, tanpa tekanan, dan tanpa diskriminasi,” ujar Eri.
Untuk 3 sekolah yang menjadi percontohan dalam penerapan SRA tersebut meliputi SMAN 4 Kota Bengkulu, SMKN 2 Kota Bengkulu, dan MAN 2 Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Beri Kesempatan UMKM jadi Tenant di Rest Area Jalan Tol Trans Sumatera, PT HK Beri Diskon 50 Persen
BACA JUGA:Beri Kesempatan UMKM jadi Tenant di Rest Area Jalan Tol Trans Sumatera, PT HK Beri Diskon 50 Persen
Ia menjelaskan program SRA tersebut sudah bergulir sejak 2018 dan terus diperluas.
Ia menargetkan pada 2026 mendatang seluruh sekolah di Bengkulu sudah menerapkan program SRA tersebut.
“Ada standar yang harus dipenuhi, sekolah harus bebas dari kekerasan fisik maupun kekerasan verbal, baik dari guru maupun sesama siswa itu sendiri,” jelasnya.
Tidak hanya itu saja, adapun fasilitas dari sekolah tesebut juga harus mendukung, seperti ruang kelas yang nyaman, toilet bersih dan memiliki akses bagi siswa yang berkebutuhan khusus.
BACA JUGA:794 Honorer Pemprov Bengkulu Tidak Diangkat jadi PPPK Paruh Waktu, Ini Penjelasan BKD
BACA JUGA:DPRD Bengkulu Utara Matangkan Program dan Target Kinerja 2026
“Seperti sudut meja itu jangan ada yang berbentuk lupis seperti ini, karena tajam dan tidak rama bagi anak, bunga-bunga juga jangan ada yang berduri,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa program tersebut bukan hanya menjadi proyek seremonial belaka, dan akan terus dilakukan serta akan terus evaluasi secara berkala guna memastikan sekolah-sekolah yang ditunjuk benar-benar menjalankan prinsip dari program SRA tersebut.