Menguat Dibanding 2023, Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu 2024 Capai 4,62 Persen
PRESS RELEASE: Terlihat Kepala BPS Provinsi Bengkulu pada saat menyampaikan press release pada Rabu, 5 Februari 2025 siang. RENO/RB--
BACA JUGA:Camat Butuh Mobil Baru, Sekda Bilang Begini
BACA JUGA:Miris! Depan Kantor DPRD Bengkulu Selatan Lubang Memakan Korban
Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengalami pertumbuhan tertinggi di Pulau Sumatera sebesar 5,03 persen.
Sedangkan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami pertumbuhan terendah sebesar 0,77 persen.
Kemudian Provinsi Aceh pertumbuhan secara spasial sebesar 4,66 persen, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) sebesar 4,36 persen, Provinsi Riau sebesar 3,5 persen, Provinsi Kepulauan Riau sebesar 5,02 persen, Provinsi Jambi sebesar 4,51 persen, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sebesar 5,03 persen dan Provinsi Lampung sebesar 4,57 persen.
Sementara untuk di Provinsi Bengkulu sendiri pertumbuhan ekonomi menurut kabupaten dan kota meliputi Kabupaten Mukomuko dengan pertumbuhan secara y-on-y sebesar 2,94 persen, Kabupaten Lebong sebesar 3,37 persen, Kabupaten Rejang Lebong sebesar 3,55 persen, Kabupaten Kepahaiang 3,24 persen./
Kemudian Kabupaten Kauar sebesar 3,41 Persen, Kabupaten Bengkulu Selatan sebesar 5,16 persen, Kabupaten Seluma sebesar 3,31 persen, Kabupaten Bengkulu Tengah sebesar 3,16 persen, Kabupaten Bengkulu Utara sebesar 4,92 persen dan Kota Bengkulu sebesar 5,47 persen.
Didalam catatan BPS Provinsi Bengkulu memuat juga situasi global yang masih menghadapi risiko ketidakpastian yang tinggi terutama terkait kebijakan moneter global, potensi perang dagang, ketegangan geopolitik, serta instabilitas politik di berbagai negara Asia, Eropa, dan Timur Tengah.
Kemudian juga PMI Manufaktur Global triwulan IV atau 2024 masih berada pada zona kontraksi alais di bawah 50.
Hal tersebut disebabkan oleh penurunan permintaan dan output akibat ketidakpastian ekonomi dan permintaan global yang melemah.
Rata-rata harga minyak mentah dunia pada Oktober hingga Desember 2024 turun sebesar 6,51 persen jika dibandingkan dibanding Juli hingga September 2024.
Harga minyak mentah turun menjadi 72,31 USD atau barrel pada Desember 2024. Akibat penurunan permintaan minyak Tiongkok dan peningkatan suplai global.
Sementara situasi nasional seperti terjadinya inflasi rata-rata triwulan 4 2024 sebesar 0,33 secara Quarter on Quarter (Q-O-Q). sementara pada Year-On-Year (y-o-y) pada Desember 2024 sebesar 1,57 persen.