Pembangunan Jembatan Desa Penanding Terancam Batal, Terdampak Refocusing Anggaran

TERPUTUS: Kondisi jembatan yang berada di Desa Penanding yang kondisinya saat ini terputus. -foto: jeri/koranrb.id-

Karena jembatan yang tak kunjung dibangun, saat ini, warga yang memiliki kebun di seberang sungai harus menggunakan rakit dari bambu untuk membawa hasil kebun. 

“Kami sangat membutuhkan jembatan. Tidak hanya untuk ke kebun, tetapi bisa juga menembus ke arah Kecamatan Semidang Lagan, sehingga kami sangat berharap ada pembangunan," sampainya.

Di sisi lain, para petani yang memiliki kebun di seberang sungai harus mengeluarkan biaya yang lebih besar lagi khususnya petani yang tidak memiliki rakit. Sebab para petani harus menyewa rakit untuk mengangkut hasil kebun mereka. Sekali menggunakan rakit biaya yang dikeluarkan Rp 10 ribu. 

Belum lagi nyawa warga yang menjadi taruhannya apabila menggunakan rakit. Saat kondisi cuaca memasuki musim penghujan, sehingga arus sungai menjadi deras dan berbahaya. 

“Intinya kami sangat berharap kepada Pemkab Bengkulu Tengah untuk memprioritaskan pembangunan jembatan tersebut. Karena semua ini menyangkut keberlangsungan hidup masyarakat,” harap Tusim.

Untuk diketahui, jembatan sepanjang 60 meter tersebut hanyut dan terputus pada tahun 2022 lalu akibat banjir bandang yang melanda wilayah tersebut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan