Evaluasi Program, Dinkes Kaur Minimalisir AKI dan AKB
SAMPAI: Noptitin sampaikan penangan kasus AKI dan AKB tahun 2025--Foto: Rusman Afrizal.Koranrb.Id
BINTUHAN, KORANRB.ID - Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Kaur sepanjang tahun 2024 terbilang cukup tinggi.
Untuk itu Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaur akan melakukan evaluasi mencari celah yang mengakibatkan kasus ini meningkat.
Salah satu langkah yang akan diambil oleh Dinkes Kaur di tahun 2025 ini untuk mencegah kasus AKI dan AKB adalah dengan gencar melakukan sosialisasi melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di masing-masing kecamatan.
Sebab, salah satu faktor meningkatnya kasus tersebut di tahun 2024 adalah masih banyak sekali ibu-ibu yang enggan melakukan pemeriksaan di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).
Hal ini juga tak terlepas dari minimnya pengetahuan para ibu tentang pentingnya Posyandu sejak mulai kehamilan.
BACA JUGA:Ada 8 Adegan Tambahan Rekonstruksi Pembunuhan Nenek dan Cucu di Karang Dapo Kaur
BACA JUGA:Honorer Siluman Lolos PPPK, Kejari Seluma Lakukan Pulbaket
"Kita telah melakukan rapat bersama seluruh PJ di setiap Puskesmas, tahun ini bakal ada evaluasi mengenai penanganan AKI dan juga AKB," kata Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Kaur, Noptitin Arianti, M.KM.
Ditegaskannya, Dinkes Kaur di tahun 2025 menargetkan zero AKI dan AKB.
Meskipun ini cukup sulit, tim dari Dinkes Kaur komitmen bakal mengupayakan yang terbaik agar AKI di tahun 2025 tidak sebanyak tahun 2024 yang lalu.
"Tahun ini target kita zero AKI dan AKB. Semua lini telah diberikan arahan harusnya program yang kita rencanakan dapat berjalan dengan lancar," tegasnya.
Noptitin menyebutkan, tahun 2024 yang lalu Dinkes Kaur mencatat ada sebanyak 17 AKI dan AKB.
Rinciannya adalah 16 AKB, sementara untuk AKI hanya ada 1 kasus.
BACA JUGA:Warga Rejang Lebong Minim Kesadaran Konsultasi Kejiwaan