Warga Minta PT TLB Pindahkan 3 Tower SUTT dari Padang Kuas Kabupaten Seluma

Rumah Rohmi, warga Desa Padang Kuas Seluma yang berdekatan dengan tower SUTT. --zulkarnain wijaya/rb

Setelah mencoba didalami, ternyata saat proses masuknya SUTT di Desa Padang Kuas ternyata tidak ada proses sosialisasi disana.

Saat ditanyakan warga terkait dampaknya, PT TLB mengaku tidak berbahaya, faktanya saat terjadi petir, barang elektronik menjadi rusak.

BACA JUGA:Dewan dan Kades Masuk Database PPPK, Bupati Kepahiang Tak Ingin Ada

BACA JUGA:Pemblokiran Truk Batu Bara PT Jambi Resources, Polres Panggil Forleb

Padahal, sebelum didirikan jaringan transmisi SUTT PLTU Teluk Sepang tidak pernah ada peralatan elektronik mereka yang rusak ketika hujan dan petir terjadi.

"Warga mengatakan bahwa barang elektronik banyak rusak sejak dilakukan uji coba SUTT, saat ini setiap ada petir pasti ada barang elektronik rusak, bahkan sarana dan prasarana warga desa turut rusak,"ungkap Olan.

Warga setempat yakni Pessi mengatakan ada banyak dampak yang diduga berasal dari adanya SUTT. Salah satu yang cukup miris, yakni warga  sempat tidak bisa mendengar suara azan dari Masjid Al-Muhajirin Desa Padang Kuas.

Pessi menjelaskan, bahwa kerusakan alat pengeras suara di Masjid Al-Muhajirin akibat terkena radiasi Listrik yang diduga kuat berasal dari SUTT tersebut.

BACA JUGA: 1.925 Peserta PPPK Tahap II di Bengkulu Utara, Sebagian Besar Non Database

BACA JUGA:Pemkab Rejang Lebong Gelar Rapat Persiapan Pisah Sambut Bupati dan Wabup

Selain dirinya dan keluarga, Pessi mengungkapkan bahwa warga di kawasan tersebut terkena dampak psikis. Sebab, apabila terjadinya hujan petir masyarakat takut akan ada sambaran arus SUTT.

Jika sedang terjadi hujan, para orang tua murid juga harus menjemput anak-anak mereka yang bersekolah di PAUD dan SD sesegera mungkin bila terjadi hujan di Desa Padang Kuas, karena mereka ketakutan ketika anggota keluarga masih berada di luar rumah saat cuaca buruk.

“Mental terhadap anak dan ibu-ibu terganggu, bila hujan turun, kami sudah merasa takut dan memastikan harus berada di dalam rumah,” imbuh Pessi.

Kemudian warga lainnya, Rohma yang tinggal tepat di bawah jaringan transmisi SUTT, mengaku tidak pernah mendapatkan penyuluhan tentang bahaya adanya SUTT, bahkan saat proses ganti rugi sebelumnya ia sempat bertanya apakah SUTT tersebut aman atau tidak, namun saat itu petugas dari PT TLB menyampaikan bahwa SUTT tidak berbahaya dan aman.

BACA JUGA:Hujan Sedikit Pasar sudah Tergenang, Dana Cuci Siring Rp1,05 Miliar ke Mana?

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan