Polisi Buru Penipu Berkedok Uang Mainan di Pasar Inpres

Reporter: Rusman Afrizal |

Editor: Ade Haryanto |

Minggu , 19 Jan 2025 - 23:03

SAMPAIKAN: Kasat Reskrim Polres Kaur sampaiakan imbauan agar tidak pakai perhiasan yang berlebihan.-- RUSMANAFRIZAL/RB

Atas kejadian ini, dia terus memberikan imbauan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu yang sering beraktivitas di luar rumah supaya tidak menggunakan atau mengenakan perhiasan yang berlebih-lebihan.

Karena itu semua dapat memancing, seseorang untuk melakukan aksi kejahatan.

Karena perlu diketahui suatu kejahatan itu, akan timbul apabila ada kesempatan dan jangan sampai kesempatan itu diberikan.

"Saya sangat menyarankan agar lebih hati-hati, jangan mengenakan perhiasan yang berlebih-lebihan. Karena itu bisa memancing aksi kejahatan," tegasnya.

Sebagai informasi, pada tanggal 17 Januari yang lalu Tri Mandalena pedagang keripik di Pasar Inpres Bintuhan menjadi korban penipuan dua orang dengan modus memberikan uang mainan di dalam amplop.

Kemudian diiming-imingi akan diberikan bantuan dari Dinas Sosial berupa beras dan juga kompor gas.

Atas kejadian ini, korban menderita kerugian jutaan rupiah karena perhiasan gelang dan cincin emas yang dipakainya raib diambil pelaku.

polisi buru penipu berkedok uang mainan di pasar inpres                            bintuhan, koranrb.id - satreskrim polres kaur masih terus melakukan indentifikasi, mencari identitas pelaku pencurian dengan modus uang mainan di pasar inpres bintuhan. 
ini terus didalami, sebab kejadian seperti ini sudah berapa kali terjadi di pasar inpres.
untuk sementara dugaan kalau pelaku ini merupan orang dari luar kabupaten kaur. 
karena dalam melancarkan aksinya mereka tidak pernah menggunakan bahasa daerah kaur.
baca juga:tunggu surat penunjukan herlian muchrim sebagai plt bupati kaur
sangat fasih merangkai kata-kata untuk mengelabui korban-korbannya.
diperkirakan juga, kalau terduga pelaku ini merupakan sindikat atau orang-orang yang memang sering melancarkan aksinya di pasar-pasar. 
dimana target mereka adalah ibu-ibu yang menggunakan banyak perhiasan di tangannya.
"untuk sementara, kita masih melakukan pendalaman.
baca juga:wisata memancing di pantai laguna, modal murah ikannya mewah-mewah
identitas pelaku ini belum kita dapatkan," kata kapolres kaur,  akbp yuriko fernanda, sh, s.ik, mh, melalui kasat reskrim akp todo rio tambunan, s.th, m.th.
dia mengungkapkan, para pelaku memang cukup sulit untuk dilacak karena disinyalir terus berpindah tempat untuk melancarkan aksinya. 
diyakini bukan cuma kabupaten kaur yang menjadi target, melainkan juga beberapa wilayah di provinsi bengkulu.
"saya yakin mereka ini sudah berpengalaman, dan terus berpindah-pindah dalam melancarkan aksinya," ungkapnya.
baca juga:warga desak tutup pabrik akar kuning, dpmpts cari solusi terbaik
atas kejadian ini, dia terus memberikan imbauan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu yang sering beraktivitas di luar rumah supaya tidak menggunakan atau mengenakan perhiasan yang berlebih-lebihan. 
karena itu semua dapat memancing, seseorang untuk melakukan aksi kejahatan. 
karena perlu diketahui suatu kejahatan itu, akan timbul apabila ada kesempatan dan jangan sampai kesempatan itu diberikan.
"saya sangat menyarankan agar lebih hati-hati, jangan mengenakan perhiasan yang berlebih-lebihan. karena itu bisa memancing aksi kejahatan," tegasnya.
baca juga:dalam waktu dekat, pekerja lepas dapat jamsos
sebagai informasi, pada tanggal 17 januari yang lalu tri mandalena pedagang keripik di pasar inpres bintuhan menjadi korban penipuan dua orang dengan modus memberikan uang mainan di dalam amplop. 
kemudian diiming-imingi akan diberikan bantuan dari dinas sosial berupa beras dan juga kompor gas.
atas kejadian ini, korban menderita kerugian jutaan rupiah karena perhiasan gelang dan cincin emas yang dipakainya raib diambil pelaku.