DPMPTSP: Sektor Investasi Bengkulu 2025 Masih Sama, Realisasi 2024 Masih Menunggu

TUNGGU: Kendaraan saat menunggu lampu merah di simpang 5 Fatmawati, beberapa waktu lalu. ABDI/RB--

KORANRB.ID – Hingga awal 2025, sektor investasi di Provinsi Bengkulu jalan di tempat alias tidak ada penambahan sektor lain.

Di mana, tahun lalu sektor investasi Provinsi Bengkulu masih bergantung pada sumber investasi sektor perkebunan, pertambangan, industri hingga makanan.

Dari sektor di atas, hingga triwulan II (April-Juni) 2024 lalu, realisasi investasi yang ada di Bengkulu mencapai angka Rp2,9 triliun, dengan rincian Rp1,2 triliun pada triwulan I dan Rp 1,79 triliun di triwulan II.

Jumlah tersebut, masih jauh dari yang ditargetkan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia (RI), yakni Rp22 triliun, target daerah yang mengacu pada RPJMD yang ditetapkan Rp7,5 triliun dan Rencana Strategis (Renstra) sebesar Rp6,7 triliun.

BACA JUGA:Hasil Audit dan Pelibatan APH, Langkah Pastikan Akuntabilitas PSBI di Bengkulu

BACA JUGA:Terancam Tak Berlanjut, 2 Program Beasiswa Tunggu Keputusan Gubernur Terpilih

Ditanggapi Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Bengkulu, Supran, SH, MH, untuk jenis sumber investasi di Provinsi Bengkulu masih sama seperti sebelumnya.

“Sektornya hampir sama, ada sektor perkebunan, infrastruktur, termasuk sektor perdagangan dan pertambangan,” beber Supran.

Supran menjelasakan, sektor investasi tidak bisa ditentukan dengan pasti, karena kerap mengalami perubahan yang signifikan. 

BACA JUGA:30 Peserta Seleksi PHD 2025 Gugur Pemberkasan, Peserta Lolos, Lanjut Tes 23 Januari 2025 Mendatang

BACA JUGA:3 Februari Mendatang Dijadwalkan Entry Meeting BPK di Lebong

Sehingga, Supran memprediksi untuk perkembangan potensi investasi 2025 ini hampir sama di tahun sebelumnya. 

“Saya pikir untuk Provinsi Bengkulu tidak jauh beda, ada sektor perkebunan, pertambangan, perdagangan, perikanan, lalu sektor energi baru terbarukan. Seputaran itu saja,” ungkap Supran. 

Untuk keberadaan investor baru, dikatakan Supran sejauh ini belum ada, namun ke depannya dimungkinkan ada investor baru. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan