Capaian Tahun Lalu Jadi Pijakan Bappebti Tingkatkan Peran PBK
FOTO: Tirta Karma Senjaya--
Hal ini dilakukan untuk mengembangkan ekosistem dan tata kelola aset kripto di samping tentunya memperkuat regulasi dan literasi kepada masyarakat.
Dengan demikian, Bappebti optimistis nilai transaksi aset kripto akan meningkat pada 2025.
“Selain fokus pada peningkatan transaksi, Bappebti, SRO, dan pedagang fisik aset kripto (PFAK) juga harus konsisten dalam memberikan literasi untuk penguatan perlindungan kepada masyarakat. Literasi ditujukan terutama untuk pelanggan perdagangan aset kripto yang didominasi generasi muda,” jelas Tirta.
BACA JUGA:Enggano Akan Jadi Lumbung Pangan, Cetak 1.000 Hektare Sawah Baru 2 Desa
BACA JUGA:200 CJH Cek Kesehatan di Puskesmas, Kemenag Bengkulu Utara Tunggu Laporan
Dari sisi pengawasan, Bappebti telah memblokir 1.046 domain situs web entitas PBK ilegal sepanjang 2024.
Bappebti juga rutin melakukan penilaian berkala (rating) pialang berjangka setiap tiga bulan untuk menilai kinerja dan dalam rangka meningkatkan kualitas pialang berjangka di bawah pengawasan Bappebti.
Terkait instrumen SRG, terdapat 176 gudang SRG, baik yang dibangun Bappebti maupun gudang swasta yang tersebar di 29 provinsi dan 144 kabupaten/kota.
Berdasarkan data Bappebti, nilai transaksi SRG pada 2024 tercatat Rp2,866 miliar atau meningkat signifikan 202,64 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp946 miliar.
Selain itu, pembiayaan SRG juga meningkat hingga mencapai Rp1,892 miliar pada selama 2024. Nilai ini naik 199,36 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023 yang hanya sebesar Rp631 miliar.
//Strategi Menuju 2025: Transformasi dan Inovasi PBK
Sekretaris Bappebti Olvy Andrianita dalam kesempatan yang sama menyampaikan, Bappebti telah menetapkan sejumlah langkah strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional pada periode 2025–2029. Strategi tersebut tercermin dalam sebuah tema besar,
“Terwujudnya Pembentukan Harga melalui Perdagangan Berjangka Komoditi.” Salah satu langkah utama adalah penguatan transaksi multilateral berbasis komoditas unggulan Indonesia, antara lain CPO, emas, kopi, lada, nikel, kakao, karet, dan renewable energy certificate (REC). Selain itu, Bappebti juga akan terus mengoptimalkan implementasi Bursa CPO Indonesia serta perdagangan emas fisik secara digital. Hal ini melalui penyempurnaan regulasi untuk memastikan keamanan transaksi dan meningkatkan perlindungan masyarakat,” terang Olvy.
Bappebti juga akan terus mengoptimalkan implementasi SRG dan pengembangan PLK. Ini semua dilakukan untuk mendukung swasembada pangan, pengamanan pasar dalam negeri, dan perluasan pasar ekspor termasuk mendorong UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) ekspor sebagaimana program prioritas Kemendag.
Olvy juga menyampaikan, rencana strategis Bappebti mendatang dilengkapi dengan pembentukan Bursa Berjangka Nikel.