Hasil Sampling dan Pengujian, 55 Produk Kosmetik Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Hasil Sidak BPOM di Bengkulu

hasil sampling dan pengujian, 55 produk kosmetik mengandung bahan berbahaya, ini hasil sidak bpom di bengkulu koranrb.id – pasca rilis hasil sampling dan pengujian terhadap produk kosmetik di peredaran, balai pengawas obat dan makan (bpom) provinsi bengkulu telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa daerah. hal tersebut disampaikan kepala bpom bengkulu, yogi abaso mataram, s.si, apt. ia mengatakan sidak ke beberapa daerah di provinsi bengkulu menindaklanjuti hasil temuan bpom ri selama periode november 2023 hingga oktober 2024. pasalnya, bpom melakukan sampling dan pengujian terhadap produk kosmetik di peredaran termasuk media online. baca juga:bkd tunggu salinan putusan oknum guru yang divonis 78 bulan penjara baca juga: gedung baru perpustakaan kota bengkulu akan dibangun 2026 mendatang bedasarkan hasil sampling dan pengujian, kepala bpom taruna ikrar mengumumkan bahwa sebanyak 55 produk kosmetik ditemukan mengandung bahan dilarang dan/atau bahan berbahaya. temuan tersebut terdiri dari 35 produk kosmetik yang dibuat berdasarkan kontrak produksi, 6 produk kosmetik yang diproduksi dan diedarkan oleh industri kosmetik dan 14 produk kosmetik impor. “setelah rilis itu kita sudah pasti melakukan sidak karena sudah menjadi bagian dari rutinitas yang kami lakukan. dan hasilnya ada di beberapa daerah di bengkulu, namun tidak dengan jumlah yang besar-besaran,” ungkap yogi. baca juga: 2025 mendatang, setiap kecamatan di kota bengkulu akan miliki sekolah lansia baca juga:ops lilin, polres seluma siaga personel gabungan di 3 pospam terhadap temuan yang didapati bpom bengkulu hanya dilakukan pembinaan dan surat teguran kepada penjual. yogi menerangkan, dari hasil sidak yang dilakukan, bpom bengkulu menemukan beberapa produk berbahan berbahaya masuk ke beberapa daerah di provinsi bengkulu, namun  jumlahnya tidak dengan skala yang banyak dan secara masif.  yogi menyebutkan proses masuk kosmetik berbahan berbahaya tersebut dilakukan dengan sistem multi level marketing (mlm) atau sistem berjenjang yang memiliki jaringan, namun untuk di bengkulu sendiri skalanya cukup kecil. “karena kita tahu sendiri, bengkulu ini bukan kota besar dan juga tidak termasuk distribusi yang besar jadi memang bukan tujuan pasar utama,” ungkap yogi. setelah mendapati produk tersebut, yogi memberikan pengetahuan, teguran dan pembinaan kepada penjual kosmetik berbahan berbahaya tersebut, agar tidak memperjualbelikan produk kosmetik tersebut. baca juga: 2025 mendatang, setiap kecamatan di kota bengkulu akan miliki sekolah lansia baca juga:berharap tambahan 100 persen thr dan tpg dibayar tahun ini, malah tpg tw iv dicicil 2 bulan “jadi penjualnya sudah kita berikan teguran dan menulis surat pernyataan agar tidak menerima dan memperjualbelikan produk-produk itu,” katanya. namun apabila didapati kembali produk-produk tersebut di pasaran, yogi menuturkan akan menarik kosmetik berbahan berbahaya tersebut dan memusnakannya apalagi jika didapatkan dalam jumlah yang besar. yogi berharap dengan masyarakat selalu waspada dalam menggunakan kosmetik, seperti selalu mengecek kadar yang ada di dalamnya, dan perhatikan juga kemasan,l abel, izin dan masa kadalwarsa. “belilah kosmetik-kosmetik yang sudah memiliki nama yang mungkin sudah terkenal di suatu daerah, atau di sarana-sarana kosmetik resmi,” tutur yogi. sebanyak 55 produk berbahaya dari hasil sampling dan pengujian di antaranya mengandung merkuri, asam retinoat, hidrokinon, pewarna merah k3, pewarna merah k10, pewarna acid orange 7 dan timbal. bahan-bahan berbahaya tersebut akan memberikan dampat yang sangat buruk bagi para penggunannya seperti zat merkuri sendiri akan menimbulkan bintik-bintik hitam, alergi, iritasi kulit, sakit kepala, diare, muntah-muntah, dan bahkan menyebabkan kerusakan ginjal. kemudian bahaya dari asam retinoat akan menyebabkan kelit menjadi kering, rasa terbakar, dan dapat memberikan efek yang sangat buruk seperti perubahan bentuk atau fungsi organ janin, juga demikian dengan bahaya dari hidrokinon yang memberikan dampat hingga menyebabkan perubahan warna kornea mata dan kuku.  sementara itu salah satu pengguna kosmetik warga kelurahan rawa makmur, deanti rania (27) menuturkan untuk kosmetik yang sering ia beli tentunya melalui sistus online atau platfrom belanja online sebab harga yang ditawarkan lebih terjangkau dari pada toko kosmetik yang tersedia di kota bengkulu. baca juga:berharap tambahan 100 persen thr dan tpg dibayar tahun ini, malah tpg tw iv dicicil 2 bulan baca juga:temui menteri, dpr dan dpd, pemkab bs kumpulkan opd “sering beli lewat shopee, tokopedia dan tiktok shop karena lebih murah,” kata deanti. mengingat bahaya akan zat yang terkandung dalam produk kosmetik yang dirilis oleh bpom ri ia menyebutkan tidak lagi menggunakan produk-produk tersebut sebab tidak cocok dan menimbulkan efek seperti timbulnya jerawat. “dulu pernah pakai salah satu yang di foto, tapi tidak lagi karena tidak cocok, timbul jerawat,” jelas deanti. ia berharap untuk produk-produk yang tersedia secara online tersebut juga dapat dipantau oleh bpom dan pihak yang memang menangani hal tersebut. sebab dari 55 produk yang dilarang oleh bpom ri tersebut masih bisa didapatkan secara online.

Tag

• # bahan berbahaya
• # produk kosmetik
• # sampling dan pengujian
• # hasil sampling
• # sidak bpom
• # hasil sidak

Share

• 
• 
• 
• 
•