Kuota PPDB SD dan SMP di Bengkulu Tengah Tidak Terpenuhi, Sekolah Kekurangan Siswa

Reporter: Jery Yasprianto |

Editor: Sumarlin |

Selasa , 09 Jul 2024 - 00:02

PPDB: Pelaksanaan PPDB di SMPN 3 Kabupaten Bengkulu Tengah beberapa waktu lalu.-foto: jeri/koranrb.id-

kuota ppdb sd dan smp di bengkulu tengah tidak terpenuhi, sekolah kekurangan siswa                            benteng, koranrb.id - dinas pendidikan dan kebudayaan (dikbud) kabupaten bengkulu tengah memastikan kuota penerimaan peserta didik baru (ppdb) untuk tingkat pendidikan sekolah dasar (sd) dan sekolah menegah pratama (smp), tidak ada yang terpenuhi.
hal ini disampaikan kepala dinas dikbud kabupaten bengkulu tengah, drs. tomi marisi, m.si. 
ia mengatakan, pelaksanaan ppdb untuk tingkat sd dan smp di kabupaten bengkulu tengah sudah selesai.
dalam tahapan ppdb semuanya berjalan lancar dan tak ada keributan atau polemik yang terjadi. 
namun dalam pelaksanaan ppdb, dinas dikbud bengkulu tengah mencatat satu evaluasi.
baca juga:polda sumut tangkap 2 tsk pembakar rumah wartawan, apa motifnya? ini kata kapolda
untuk tingkatan sd dan smp selalu mengalami kekurangan siswa setiap tahunnya. 
untuk diketahui, kuota seluruh sd se kabupaten bengkulu tengah sebanyak 1.932 orang.
sedangkan untuk smp se kabupaten bengkulu tengah sebanyak 2240 orang.
“dari total kuota yang tersedia di 93 sd dan 34 smp di kabupaten bengkulu tengah, tak ada satu sekolah pun yang kuotanya yang terpenuhi. kasus ini selalu terjadi disetiap tahunnya,” jelasnya.
lanjut tomi, beberapa sekolah baik itu sd dan smp di kabupaten bengkulu tengah peminatnya sedikit sekali.
ada beberapa sekolah yang setiap tahunnya siswa barunya itu di bawah 10 orang.
ada yang cuma 2 orang, 5 orang, 8 dan bahkan hanya 1 orang.
baca juga:dalam 2 hari, festival tabut hasilkan 8 ton sampah
bahkan di salah satu sd di kecamatan pondok kubang, siswa kelas 1 sampai kelas 6 hanya ada 18 orang siswa.
tentu ini menjadi catatan dinas dikbud kabupaten bengkulu tengah ke depannya. 
menyikapi ini, tomi berharap kepada kepala sekolah maupun guru dapat meningkatkan kegiatan sekolah tersebut.
tujuannya agar siswa atau orang tua siswa mau memasukkan anaknya ke sekolah yang bersangkutan.
“kami berharap kepala sekolah dan guru bisa berinovasi atau mengadakan kegiatan ekstrakulikuler yang bisa menjadi data tarik. dengan demikian dapat menciptakan citra sekolah menjadi lebih baik. jangan hanya berdiam diri,” imbaunya.
sebab, sebagian besar orang tua atau wali siswa ingin memasukkan anaknya ke sekolah yang memiliki citra atau kualitas yang baik, baik itu dari sisi akademis maupun non akademis atau prestasi olahraga.
terkait apakah sekolah-sekolah yang sedikit peminat atau bahkan tak ada peminat tersebut ditutup, tomi mengaku belum memutuskannya untuk saat ini.
baca juga:petani kelurahan panorama ditemukan tak bernyawa di teras pondok, ini penyebab dan identitasnya
sebab pihaknya akan melihat aturan dan regulasi terlebih dahulu.
memang kalau dinilai sudah tak kondusif lagi, lebih baik sekolah tersebut ditutup dan digabung dengan sekolah terdekat.
lebih baik sekolah sedikit namun pembelajaran dan aktivitas belajar mengajar lebih kondusif, dari pada banyak sekolah tapi banyak juga sekolah yang tak kondusif.
“nanti kita lihat dahulu aturan dan regulsinya bagaimana. sebab untuk menutup suatu sekolah tidak bisa asal dan penuh pertimbangan,” ujar tomi. 
sementara itu, kepala smpn 3 bengkulu tengah, supriyanto, s.pd mengatakan, kuota di smpn 3 sebanyak 192 siswa.
dari 192 siswa tersebut dibagi ke dalam 6 kelas, yang setiap kelasnya terbagi menjadi 32 siswa. 
dari 192 orang kuota yang disediakan tersebut, kuota yang terpenuhi hanya 156 orang.
berarti ada 36 kuota yang tidak terpenuhi. berarti dari 6 kelas yang tersedia, hanya 5 kelas saja yang terisi.
sedangkan satu kelas lagi tak terisi.
“sama dengan sekolah lain, sekolah kami juga tidak terpenuhi kuotanya. kejadian seperti ini setiap tahun pasti terulang terus. namun meskipun begitu, siswa yang masuk sekolah kami masih cukup banyak,” jelas supri.