KORANRB.ID – Sepanjang Januari hingga April 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mencatat ada sebanyak 768 kasus demam typoid.
Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, H. Moh. Redhwan Arif, S.Sos melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Ruslian, S.KM, M.Si menerangkan data tersebut berdasarkan hasil laporan setiap pekan oleh tenaga Survelen yang berada di setiap Fasilitas Kesehatan (Faskes) diseluruh daerah di Provinsi Bengkulu.
“Data ini kita dapatkan dari tenaga Survelen yang ada di setiap Faskes seperti Pukesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat, red) dan rumah sakit, mereka bertugas untuk memantau perkembangan penyebaran dan peningkatan penyakit yang terjadi disuatu tempat,” terangnya.
Berdasarkan data, Jumlah tersebut merupakan kalkulasi dari jumlah demam Typoid yang terjadi di daerah. Seperti di Kabupaten Kepahiang tercatat sebanyak 154 kasus, dan menjadi daerah penyumbang demam Typoid terbanyak dibandingkan daerah lainnya.
BACA JUGA:Kolaborasi dengan TNI, ULP PLN Bintuhan Pangkas 111 Batang Tanam Tumbuh
Kemdian Kota Bengkulu sebanyak 128 kasus, Kabupaten Rejang Lebong 115 kasus, Kabupaten Bengkulu Utara 92 kasus, Kabupaten Bengkulu Tengah 88 kasus.
“Untuk demam Typoid ini Kabupaten Kepahiang sebagai penyumbang terbanyak/ April 2025 ini, disusul Kota Bengkulu dan Kabupaten Rejang Lebong,” terangnya.
Kemudian 3 daerah dengan jumlah kasus paling sedikit, diantaranya. Kabupaten Kaur 28 Kasus, Kabupaten Bengkulu Selatan 23 kasus dan Kabupaten Lebong 9 kasus.
Ruslian menerangkan demam typoid ini sendiri dapat menyerang semua golongan, dari Balita hingga Lansia, akibat dari bakteri Salmonella typhi.
BACA JUGA:Sebelum Ditangkap, Tersangka Pembunuhan 2 Bocah Sempat Halangi Polisi Cek TKP
Bakteri tersebut dapat masuk dan berkembang di dalam usus setelah seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi tinja atau urine.
“Jadi kebersihan limngkungan menjadi kunci dari pengendalian demam Typoid ini, sebab jumlah demam ini setiap tahun masih berada diangka yang cukup tinggi,” terangnya.
Ia berharap agar masyarakat dapat menjaga lingkungan sekitar rumah, memperbaiki sanitasi, menjaga pola makan dan tentunya menerapkan hidup yang baik seperti rajin berolahraga dan hal lainnya yang dapat meningkatkan kebugaran tubuh sehingga tidak mudah terserang beberapa penyakit.
“Kalau lingkungan bersih dan imunitas tubuh yang kuat, Insya Allah tidak mudah terserangpenyakit,” terangnya.