Penggunaan pupuk organik akan menurunkan tingkat keasaman tanah dan tanah akan lebih subur lagi.
BACA JUGA:Pastikan Kontribusi PT MSS, Panja PAD DPRD Seluma Sidak
BACA JUGA:Tunggakan BPJS Kesehatan Warga Kaur Capai Rp5,6 Miliar
Sehingga dalam setiap musim tanam tanah akan lebih subur dan bisa menghasilkan gabah lebih baik lagi.
“Maka kita mendorong penggunaan pupuk organik kembali, bahkan akan ada pendampingan dari punyuluh-penyuluh pertanian,” terangnya.
Selain itu, Dinas TPHP juga akan melaksanakan berbagai program penyaluhan bantuan termasuk diantaranya benih berklualitas pada petani.
Termasuk juga peningkatan kualitas irigasi. “Sehingga semua permasalahan terkait peningkatan produksi pangan ini kita tangani agar hasil produksi pangan terutama beras kita bisa meningkat lagi,” pungkas Sekda.
Sekadar mengulas, para petani di Bengkulu Utara saat ini sedikit berbahagia. Penyebabnya, usai lebaran Idul Fitri, harga gabah padi mulai mengalami kenaikan.
Salah satunya di Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara. Saat ini, harga gabah basah hasil panen dihargai Rp 6.000 perkilogramnya. Harga itu berlaku di tingkat pengepul.
Sementara untuk harga gabah kering atau yang sudah melalui proses jemur, saat ini harga ya bisa di atas Rp 7.000 per kilogram.
Rosan salah seorang petani mengatakan, harga ini berlaku sejak panen yang dilakukan pasca Idul Fitri tahun ini. Dengan harga tersebut, selain bisa menutup biaya produksi, petani juga bisa mendapat untung.
Ditambahkan Rosan, untuk hasil panen musim pertama tahun ini juga lebih maksimal, di lahan seperempat hektare miliknya bisa menghasilkan 2 ton gabah.
“Harga gabah hasil panen sejak Lebaran tahun ini sudah normal sekitar 6 ribu rupiah, dari kenaikan ini kita sudah mendapat untung. Harapannya harga jual terus lancar dan stabil agar menunjang perekonomian,” demikian Rosan.