Adapun pola angin monsun barat, membawa uap air dari Samudra Hindia, yang meningkatkan kelembapan dan memicu konveksi.
BACA JUGA:Wow! Berikut 3 Momen Saturnus Selamatkan Planet di Tata Surya, Bagaimana Caranya?
BACA JUGA:Menilik 5 Fakta Sejarah Lebaran atau Idul Fitri
Pada saat monsun barat aktif, walaupun seharusnya musim kemarau, peningkatan kelembapan ini dapat menyebabkan hujan.
Dengan melemahnya monsun timur dari Australia dan penguatan monsun musim panas India juga berkontribusi pada fenomena tersebut.
Hal inilah yang menciptakan kondisi yang tidak biasa bagi pola cuaca.
Sementara Siklon tropis dapat menyebabkan gangguan cuaca yang signifikan, termasuk hujan deras, bahkan di luar musim hujan.
BACA JUGA:Mengapa Venus Disebut Sebagai Planet Kembaran Bumi? Berikut 3 Penjelasannya
BACA JUGA:Menilik 5 Fakta Unik Sejarah Majapahit yang Mengagumkan
Indonesia, yang terletak di jalur siklon, bisa mengalami pembentukan siklon tropis jika kondisi angin mendukung.
Angin barat yang kuat dari permukaan hingga ketinggian tertentu bisa memicu pembentukan siklon, yang selanjutnya dapat mempengaruhi pola curah hujan di wilayah tersebut.
Kedua faktor tersebut menunjukkan betapa kompleksnya sistem cuaca di Indonesia dan bagaimana interaksi antara berbagai elemen atmosfer dapat menghasilkan fenomena cuaca yang tidak terduga.
Oleh karena itulah, penelitian lebih lanjut dan pemantauan yang cermat sangat penting untuk memahami dan memprediksi perubahan cuaca yang dapat berdampak pada kehidupan masyarakat.
BACA JUGA:Tidak Mempunyai Permukaan Padat! Berikut 4 Planet Berbentuk Gas di Tata Surya
BACA JUGA:Ternyata Hanya Karangan! Berikut 5 Mitos Seputar Sejarah
3. Berpotensi menyebabkan bencana alam