BENGKULU, KORANRB.ID- Musim kemarau di Indonesia sering kali diwarnai dengan fenomena kemarau basah.
Hal ini karena hujan masih terjadi meskipun sudah memasuki musim kemarau.
Fenomena tersebut bukanlah hal baru dan telah terjadi sebelumnya, menunjukkan kompleksitas pola cuaca yang dipengaruhi oleh berbagai faktor klimatologis.
Perubahan iklim global dapat mempengaruhi pola cuaca, termasuk musim kemarau.
BACA JUGA:Hujan Meteor dan Konjugasi Planet! Berikut 3 Fenomena Langit Bulan April 2025
BACA JUGA:Sejarah Berdirinya Monumen Patung Fatmawati Simpang Lima Bengkulu Merajut Merah Putih
Dengan adanya sistem cuaca lokal yang dapat menyebabkan hujan meskipun dalam periode kemarau.
Kelembapan yang tinggi di atmosfer dapat menyebabkan hujan meskipun suhu udara menunjukkan tanda-tanda kemarau.
Kemarau basah adalah fenomena yang menunjukkan bahwa meskipun secara resmi memasuki musim kemarau, faktor-faktor lain masih dapat mempengaruhi curah hujan.
Namun demikian penting untuk terus memantau dan memahami pola cuaca ini untuk mitigasi risiko dan perencanaan yang lebih baik.
BACA JUGA:Ditemukan sejak Abad ke-19! Berikut 5 Fakta Hujan Asam, Dampaknya Sangat Mengerikan
BACA JUGA:Menilik 3 Monster Laut Prasejarah yang Ganas
Yuk, simak 3 fakta mengapa musim kemarau masih hujan, yang telah dirangkum koranrb.id, berikut ini:
1. Pernah terjadi pada tahun 2010
Pernyataan Dr. Erma mengenai kemarau basah yang melanda Indonesia pada tahun 2010 menunjukkan dampak signifikan dari perubahan iklim terhadap pola cuaca di negara ini.