“Sementara untuk pemeriksaan stroke itu sebenarnya targetnya mencapai 63.068 orang, namun belum dapat direalisasi sebab pemeriksaannya menggunakan alat yang cukup canggih dan kita belum bisa, jadi sampai sekarang persenatasenya masih nihil,” terangnya.
Ruslian menyebutkan berbagai pemeriksaan atau skiring tersebut dilakukan untuk mendatai berbagai penyakit yang terjadi disuatu daerah di seluruh wilayah di Indonesia sehingga Kemenkes dapat mengetahui tingkatan sebaran penyakit di masing-masing daerah.
BACA JUGA:Festival Tabut 2025 Lebih Meriah, Gubernur Helmi: Ada Banyak Kejutan, Anggaran Capai Rp1,3 Miliar
BACA JUGA:Sekda Rejang Lebong Minta ASN Bersabar, TPP Dipastikan Cair Minggu Ini
Ia berharap agar masyarakat tidak takut terhadap pemeriksaan yang dilakukan, sebab dengan diketahuinya penyakit tersebut dapat dilakukan tindakan sedini mungkin untuk meminimalisir gelaja yang semakin dirasakan oleh pengidapnya.