KORANRB.ID - Dorong sertifikasi kopi internasional, Gubernur Bengkulu H. Helmi Hasan, SE menginginkan petani dapatkan harga yang pantas.
Hal tersebut dibahas dalam rapat ekspose pembangunan kopi bumi merah putih dengan mengembalikan kejayaan kopi Bengkulu.
Helmi menerangkan dengan adanya kopi bumi merah putih para petani bisa mendapatkan kepastian harga yang baik dari harga kopi.
"Selama ini kita memperhatikan bagaimana keluh kesah para petani kopi. Oleh sebab itu, kita ingin petani kita dapat memperoleh harga yang sesuai standar kualitas kopi yang baik," terangnya.
BACA JUGA:Maksimalkan Penyerapan Gabah Petani Lokal, Bulog Bengkulu Bakal Beli Sesuai HPP
BACA JUGA: 7.000 Warga Pulau Enggano Terancam Terisolir, Pemda Bengkulu Utara Surati Menhub
Lebih lanjut, gubernur menyoroti kualitas kopi kita belum bersertifikasi secara internasional sehingga sulit mencari buyer.
Belum lagi proses penanaman, pembibitan, pemupukan hingga proses panen masih secara tradisional.
"Maka ke depan, perlu ditingkatkan kembali bagaimana proses tersebut dapat sesuai standar internasional. Sehingga bisa mendapatkan harga terbaik," kata Helmi.
Tidak hanya itu, ia juga telah membuat edaran, dan meminta jajaran pemerintah sigap apabila ketika para petani seperti sayuran, cabe, tomat atau segala macamnya hasil panennya tidak terserap di pasar, pemerintah bisa menampung hasil pertanian tersebut.
BACA JUGA:Wagub Bengkulu Ir. Mian: Perusahaan Jangan Turunkan Harga TBS Tiba-tiba
"Saya juga sudah membuat kebijakan, ketika hasil panen petani tidak terserap pasar. Pemerintah hadir untuk membeli hasil panen tersebut dengan harga standar. Hal ini sesuai tekad, Bantu Rakyat,” tegas Helmi.
Sementara Sekretaris Daerah, Dr. H. Herwan Antoni, S.KM, M.Kes, M.Si menyampaikan mendengar ekspor dari Asosiasi Kopi Internasional, terkait rencana pengembangan kopi robusta di Provinsi Bengkulu dengan "Kopi Bumi Merah Putih".
"Semua kita rangkul agar kopi Bengkulu mendunia. Guna meningkatkan produksi dan kualitas kopi Bengkulu agar mendunia," kata Sekda.