Evakuasi dilakukan secara gotong royong oleh warga sekitar dengan menggunakan alat seadanya.
Butuh waktu sekitar satu jam hingga akhirnya mobil bisa kembali berdiri tegak dan diamankan ke pinggir jalan.
Setelah memastikan kendaraan masih dalam kondisi layak jalan, mobil tersebut pun melanjutkan perjalanannya ke Desa Dusun Baru, tempat tinggal sopir.
Tikungan di Kelurahan Selebar tempat kejadian ini terjadi memang dikenal cukup rawan, terutama pada malam hari.
BACA JUGA:Cegah Aksi Curanmor di Kota Bengkulu, Total 99 Motor Dititip di Kantor Polisi
Minimnya penerangan jalan dan kondisi jalan yang menurun serta menikung tajam menjadi tantangan tersendiri bagi para pengendara.
“Sudah sering kejadian di tikungan ini, apalagi kalau malam.
Lampu jalan minim, dan banyak sopir yang kelelahan atau mengantuk,” pungkas Eva.
Peristiwa ini menambah daftar panjang kecelakaan lalu lintas diwilayah hukum Sat Lantas Polres Seluma.
Pada tahun tahun 2024 lalu terdapat 87 kasus laka lantas yang diterima Sat Lantas Polres Seluma.
BACA JUGA:Jalan Provinsi di Bengkulu Tengah Rusak Parah, Gubernur Janjikan Pembangunan
Dari 87 kasus Lakalantas tersebut, sebanyak 23 nyawa meninggal dunia.
Dari 23 nyawa tersebut, rata rata meninggal dunia di TKP, namun tidak sedikit juga yang meninggal saat dalam perjalanan menuju rumah sakit atau saat dalam penanganan medis.
Sedangkan untuk korban yang mengalami luka berat sebanyak 56 orang dan mengalami luka ringan sebanyak 41 orang.
Luka berat ini merupakan kategori korban yang mengalami pendarahan hebat, terluka parah atau patah tulang, namun masih bisa di selamatkan.
BACA JUGA:2 Tragedi Hebohkan Warga Lebong Selama Libur Idul Fitri: Ayah Bunuh Anak hingga Penemuan Mayat