KORANRB.ID – Revitalisasi taman remaja merah putih Bengkulu membutuhkan anggaran sebesar Rp25 miliar.
Gubernur Bengkulu, H. Helmi Hasan, SE menyebut hasil perhitungan kebutuhan anggaran dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu, untuk merevitalisasi dan mempercantik Taman Remaja tersebut membutuhkan anggaran sebesar Rp25 miliar.
“Kalau perhitungan anggaran di PUPR untuk mempercantik Taman Remaja sekitar Rp25 miliar,” ujar Helmi.
Untuk memenuhi kebutuhan revitalisasi Taman Remaja Merah Putih tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu tengah menyisir ketersediaan anggaran yang ada pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
“Kini kita masih menyisir ketersediaan anggaran. Jika sudah kita akan lakukan sejumlah perbaikan ,” terang Helmi.
BACA JUGA:Linmas Kembali Keluhkan Usulan Kenaikan Honor Tak Diakomodir
BACA JUGA: Inspektorat Pastikan Pejabat Pemprov Bengkulu Telah Selesaikan LHKPN
Sementara untuk penambahan satwa atau hewan yang menjadi daya tarik pengunjung di taman remaja merah putih tersebut, Pemprov Bengkulu telah berkoordinasi dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu.
“Nantinya Taman Remaja Merah Putih ini akan menjadi tempat penangkaran dan hewan yang ditangkar bisa dilihat oleh masyarakat Bengkulu,” ujarnya.
Helmi juga memastikan pemeliharaan hewan yang berada ada nantinya akan dilakukan secara profesional dengan melibatkan petugas yang berkompeten dalam hal perawatan, pemberian pakan, dan hal lainnya yang menjamin kesehatan dari hewan yang ada nantinya.
Sebelumnya, Pemprov Bengkulu ambil langkah cepat, penataan Taman Remaja ditargetkan rampung sebelum Idul Fitri 1446 Hijriah.
BACA JUGA:Kuasa Hukum Sebut Klien Nikmati Korupsi Tukin Prajurit Tidak Lebih Rp2 Miliar
BACA JUGA:Warga Seluma Diringkus Polsek Selebar, Diduga Aniaya Pacar
Helmi menerangkan revitalisasi Taman Remaja dilakukan agar menjadi pilihan rekreasi yang nyaman dan menarik bagi masyarakat, terlebih dalam suasana liburan Idul Fitri 1446 Hijriah mendatang.
“Perbaikan dan penataan di Taman Remaja mulai dilakukan agar bisa menjadi destinasi utama bagi keluarga untuk berkumpul dan berlibur,” ujar Helmi.