Pada saat itu, mereka mengira suhu dalam rebusan sudah turun sesuai dengan jarum penunjuk temperatur. Namun, tanpa disadari, masih terdapat sisa gas panas yang terperangkap di dalamnya.
BACA JUGA:Polsek di Kabupaten Kepahiang Terima Titip Kendaraan Selama Libur Lebaran
BACA JUGA:Kunjungan ke Bukit Kaba Diperkirakan Meningkat, Pendaki Jangan Buang Sampah Sembarangan
“Kami lihat jarum suhu sudah turun, jadi kami pikir aman untuk membuka pintu rebusan secara perlahan. Tapi begitu pintu terbuka sedikit, tiba-tiba terjadi ledakan. Brondolan sawit yang masih panas langsung beterbangan dan mengenai tubuh kami,” ujar Insuryanto.
Eron menambahkan bahwa kondisi pabrik belakangan ini memang tengah dipacu untuk beroperasi maksimal menjelang cuti bersama Idulfitri.
Sehingga, perbaikan teknis seperti yang mereka lakukan menjadi lebih mendesak untuk memastikan kelancaran produksi. Menyusul insiden ini, manajemen PT. BSL II mengambil keputusan untuk menghentikan penerimaan buah TBS tidak berselang lama
kejadian. Seharusnya, Kamis sore kemarin adalah waktu terakhir penerimaan buah sebelum libur panjang, namun kecelakaan ini membuat operasional harus dihentikan lebih awal.
Sementara itu, manajemen perusahaan belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab pasti ledakan serta langkah selanjutnya yang akan diambil untuk mencegah kejadian serupa.