Penelitian ini tidak hanya menyoroti pentingnya gen RORB dalam pengaturan gerakan.
Namun demikian juga membuka peluang untuk memahami lebih dalam tentang bagaimana mutasi genetik dapat mempengaruhi perilaku dan kemampuan motorik hewan.
Temuan tersebut bisa memiliki implikasi lebih luas dalam bidang genetika, neurologi dan bahkan dalam pengembangan terapi untuk gangguan motorik pada hewan dan manusia.
BACA JUGA:Punya Telinga Kelinci! Berikut 5 Fakta Unik Domba Border Leicester
3. Hasil penelitian dan pembiakan
Dikutip dari laman Science.org, penelitian ini memberikan wawasan yang menarik tentang hubungan antara genetik dan perilaku motorik pada kelinci.
Dengan mengawinkan kelinci Sauteur d'Alfort, yang memiliki gaya berjalan unik, dengan kelinci putih Selandia Baru yang memiliki kemampuan melompat normal.
Maka para peneliti bisa mengamati variasi dalam keturunan yang dihasilkan.
BACA JUGA:Kerabat Dekat Gajah dan Dugong! Berikut 6 Fakta Unik Hyrax, Seukuran Kelinci
Hasilnya menunjukkan bahwa mutasi pada gen RORB berperan penting dalam menentukan gaya berjalan, khususnya dalam mengganggu kemampuan melompat.
Gen RORB diketahui terlibat dalam perkembangan dan fungsi sel-sel saraf dan mutasi yang mengakibatkan produksi protein RORB yang tidak memadai dapat mengganggu koordinasi motorik.
Hal ini menjelaskan mengapa beberapa keturunan dapat melompat dengan normal, sementara yang lain menunjukkan gerakan handstand yang tidak biasa.
Adapun penemuan ini tidak hanya memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang mekanisme spesifik yang mendasari gerakan kelinci.
BACA JUGA:Tidak Cukup dengan Satu Pasangan dan Mempunyai Penglihatan Tajam, Berikut 7 Fakta Menarik Kelinci
Namun demikian juga membuka pintu untuk penelitian lebih lanjut tentang bagaimana mutasi genetik dapat memengaruhi perilaku motorik pada vertebrata lainnya.
4. Pengamatan perilaku kelinci sauteur d'alfort