BACA JUGA:Memangsa Siput dan Serangga! Berikut 5 Ular Tidak Makan Daging
Namun demikian, cacing berpendar sebenarnya adalah serangga dari famili Lampyridae.
Betina dewasa dari cacing berpendar tidak memiliki sayap dan mempertahankan bentuk larva, yang membuat mereka terlihat seperti cacing.
Kemampuan cacing berpendar untuk memproduksi cahaya berasal dari proses bioluminesensi, yang biasanya digunakan untuk menarik pasangan atau sebagai mekanisme pertahanan.
Cahaya yang dihasilkan oleh cacing berpendar ini bisa terlihat sangat indah dan sering kali menjadi daya tarik bagi banyak orang, terutama saat malam hari.
BACA JUGA:Serangga Invasif! Berikut 5 Fakta Lalat Lentera Tutul
Dengan lebih dari 2.000 spesies yang diketahui, kunang-kunang memiliki variasi dalam pola dan intensitas cahaya yang mereka hasilkan, serta dalam perilaku dan habitatnya.
Jadi, walaupun mereka disebut "cacing berpendar," namun penting untuk diingat bahwa cacing berpendar adalah kumbang yang memiliki keunikan tersendiri dalam dunia serangga.
3. Pemangsa yang kejam
Dikutip dari laman Wildlife Trusts, cacing berpendar memiliki cara yang sangat unik dan kejam dalam berburu mangsanya.
BACA JUGA:Bisa Bertelur Tanpa Kawin! Berikut 7 Fakta Unik Serangga Tongkat
Adapun proses menggigit dan menyuntikkan racun ke dalam tubuh siput atau bekicot memungkinkan larva ini untuk melumpuhkan mangsanya.
Racun yang disuntikkan tidak hanya melumpuhkan mangsa, namun juga membantu melarutkan jaringan tubuhnya.
Sehingga larva bisa dengan mudah mengkonsumsinya.
Walaupun larva cacing berpendar juga mengkonsumsi tumbuhan, preferensi mereka terhadap siput menunjukkan bahwa mereka telah beradaptasi untuk menjadi predator yang efisien.
BACA JUGA:Menilik 5 Serangga Bioluminesensi, Bisa Mengeluarkan Cahaya