KORANRB.ID – Kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kabupaten Seluma terus mengalami peningkatan.
Hingga Februari 2025 lalu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Seluma mencatat sebanyak 1.199 kasus ISPA, angka ini cukup tinggi dibandingkan dengan penyakit lainnya.
Kepala Dinas Kesehatan Seluma, Rudi Syawaludin, S. Sos melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Mazda, M. Ling membenarkan.
Menurutnya kasus ISPA menjadi perhatian serius karena terus mengalami peningkatan.
BACA JUGA:Petani Selagan Raya Kembali Keluhkan Pasokan Air Irigasi
BACA JUGA:Update Terbaru Calon Jemaah Haji di Mukomuko, Daftar Haji 2025 Berangkat 2052
“Sampai Januari 2025 ini, sudah tercatat 1.199 kasus ISPA. ISPA memang menjadi perhatian utama karena jumlahnya terus meningkat. Kami mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan, terutama di wilayah dengan tingkat polusi tinggi,” sampai Mazda.
Diketahui bahwa kasus ISPA paling banyak ditemukan di tiga kecamatan yang berdekatan dengan kawasan industri, yakni Kecamatan Air Periukan, Kecamatan Sukaraja dan Kecamatan Semidang Alas.
Di wilayah tersebut terdapat beberapa pabrik pengolahan minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) yang menghasilkan asap dan polusi udara.
“Ketiga kecamatan ini memiliki angka kasus ISPA yang tinggi karena lokasinya berdekatan dengan pabrik CPO. Jarak yang cukup dekat antara pabrik dan permukiman menyebabkan warga lebih mudah terpapar asap serta polusi udara yang berisiko menimbulkan gangguan pernapasan,” jelasnya.
BACA JUGA:Dewan Minta Pemerintah Buka Akses Internet Seluruh Bengkulu Utara
Meskipun polusi udara merupakan penyebab terbanyak, namun ISPA dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi virus, bakteri, serta paparan polusi udara.
Penyakit ini menyerang saluran pernapasan dan dapat menimbulkan gejala seperti batuk, sesak napas, demam, sakit tenggorokan, serta kelelahan.
Jika tidak ditangani dengan baik, ISPA bisa berkembang menjadi penyakit yang lebih serius, seperti bronkitis atau pneumonia.