BACA JUGA:Ada di Mana Saja? Berikut 6 Kota yang Hilang dalam Sejarah Islam
2. Abd al-Rahman al-Sufi
Abd al-Rahman al-Sufi, yang dikenal sebagai Azophi di dunia Barat, adalah salah satu astronom terkemuka dari era keemasan Islam.
Adapun karya terkenalnya, Kitab suwar al-Kawakib (Buku Gambar Bintang), adalah sebuah katalog bintang yang sangat berpengaruh dan berisi deskripsi serta ilustrasi bintang-bintang dan konstelasi.
Karya ini tidak hanya mencakup pengamatan yang lebih akurat dibandingkan dengan pengamatan sebelumnya, tetapi juga memperkenalkan konsep Awan Andromeda, yang kini kita kenal sebagai galaksi Andromeda.
Al-Sufi berusaha untuk menyelaraskan pengetahuan astronomi Yunani, hal ini terutama karya Ptolemeus, dengan tradisi ilmiah Islam.
BACA JUGA:Menarik Jutaan Muslim Dunia! Berikut 5 Masjid Ikonik Dalam Sejarah Islam
Beliau melakukan pengamatan yang cermat dan membandingkan hasilnya dengan catatan Ptolemeus, yang memungkinkan dia untuk melakukan revisi dan perbaikan yang signifikan.
Melalui pendekatan ini, al-Sufi tidak hanya memperkaya pengetahuan astronomi pada masanya.
Namun demikian juga memberikan kontribusi penting terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di dunia Islam dan Eropa.
Adapun dedikasi al-Sufi dalam astronomi membantu membentuk pemahaman yang lebih sistematis tentang langit dan bintang-bintang, serta mendorong generasi berikutnya untuk melanjutkan penelitian dan eksplorasi di bidang ini.
BACA JUGA:Menilik 4 Perempuan Tangguh Pengubah Sejarah dengan Kekuatan dan Kecerdasan
3. Nasir al-Din al-Tusi
Nasir al-Din al-Tusi adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang astronomi dan matematika.
Lahir pada tahun 1201 di Tus, Iran, al-Tusi dikenal karena kemampuannya dalam menggabungkan pengetahuan dari berbagai tradisi ilmiah, termasuk Yunani, India dan Islam.
Observatorium Maragheh yang didirikannya pada abad ke-13 adalah salah satu pencapaian terbesar dalam astronomi pada masa itu.