Kok Bisa? Berikut 4 Tempat di Dunia dengan Kadar Oksigen Paling Rendah

Kamis 06 Mar 2025 - 20:02 WIB
Reporter : Fran Sinatra
Editor : Fazlul Rahman

Dengan ketinggian 5.895 meter, pendaki sering kali menghadapi berbagai tantangan, termasuk penurunan kadar oksigen yang signifikan. 

Dimana, gejala mabuk ketinggian, seperti sakit kepala, mual dan kelelahan, bisa muncul pada pendaki yang tidak beradaptasi dengan baik terhadap ketinggian tersebut.

Untuk mengatasi tantangan ini, penting bagi pendaki untuk melakukan aklimatisasi dengan baik, yaitu memberi waktu bagi tubuh untuk beradaptasi dengan ketinggian yang lebih tinggi. 

BACA JUGA:Ada yang Terjadi di Indonesia! Berikut 4 Fenomena Alam Dahsyat Yang Hampir Memusnahkan Peradaban Manusia

Banyak pendaki memilih untuk mengambil rute yang lebih lambat dan menghabiskan lebih banyak waktu di ketinggian yang lebih rendah sebelum melanjutkan ke puncak.

Penduduk lokal tersebut telah beradaptasi dengan lingkungan pegunungan dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang jalur pendakian, cuaca, dan cara mengatasi gejala mabuk ketinggian. 

Pendakian Kilimanjaro bukan hanya tentang mencapai puncak, namun juga tentang pengalaman, keindahan alam, dan interaksi dengan budaya lokal yang kaya.

4. Kota El Alto, Bolivia

BACA JUGA:Menyapa Bumi pada Februari 2025! Berikut 5 Fakta Unik Fenomena Parade Planet

Dikutip dari laman mongabay, El Alto, yang terletak di dataran tinggi Altiplano Bolivia, merupakan salah satu kota tertinggi di dunia dengan ketinggian sekitar 4.000 meter di atas permukaan laut. 

Kondisi geografis tersebut memberikan tantangan tersendiri bagi penduduknya, terutama terkait dengan kadar oksigen yang lebih rendah akibat tekanan atmosfer yang berkurang.

Penduduk El Alto, yang sebagian besar merupakan masyarakat adat, telah menunjukkan kemampuan luar biasa dalam beradaptasi dengan lingkungan yang keras tersebut. 

Adaptasi fisik, seperti peningkatan kapasitas paru-paru dan perubahan metabolisme, memungkinkan mereka untuk lebih efisien dalam menggunakan oksigen. 

BACA JUGA:Fenomena Alam Unik! Berikut 6 Fakta Gerbang Neraka, Turkmenistan

Selain itu, pola makan yang kaya akan karbohidrat dan nutrisi penting juga berperan pada kemampuan mereka untuk bertahan hidup di ketinggian.

Pasar tradisional yang ramai dan sektor informal yang berkembang menunjukkan kreativitas dan inovasi penduduk dalam menciptakan peluang ekonomi meskipun dalam kondisi yang menantang. 

Kategori :