BENGKULU, KORANRB.ID – Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, Khairudin, S.Sos, M.AP menerangkan bahwa tahun ini mereka tidak lagi mendapatkan dana alokasi khusus (DAK).
Ini dampak dari kebijakan efisiensi dari Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto.
“Jadi tahun ini, DAK kita tidak ada sama sekali, kalau tahun sebelumnya (2024, red) itu ada,” terangnya.
Ia menyebutkan untuk TA 2024 lalu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah mendapatkan DAK Rp400 juta.
BACA JUGA: Cegah Penimbunan, Disperindag Perketat Distribusi Minyakita
Meskipun demikian, ia menerangkan bahwa hal tersebut tidak mengganggu layanan perpustakaan yang ada.
Seperti pengurangan waktu pelayanan dan lain-lain.
Bahkan kunjungan dari perpustakaan daerah (Perpusda) Provinsi Bengkulu tersebut meningkat.
“Ya walaupun tidak ada, pelayanan tetap berjalan, kita terus maksimalkan juga angka kunjungannya lumayan 2 bulan berjalan di 2025 ini,” terangnya.
BACA JUGA: Hukuman Turun jadi 12 Tahun, Kermin Ajukan PK atas Putusan MA, Jaksa Pelajari Salinan Putusan
Di sisi lain ia menerangkan bahwa saat ini jumlah dari koleksi buku di Perpusda Provinsi Bengkulu sebanyak 60.000 judul.
Jumlah ini dirasa cukup, sehingga 2025 ini tidak dilakukan pengusulan penambahan buku baru.
“Sementara ini buku kita cukup, kurang lebih ada sebanyak 60.000 judul.
Jadi tahun ini kita semua paham, kami tidak mengusulkan untuk penambahan buku,” terangnya.