"Yang pastinya jika kami mendapatkan barang yang kami jual alami kenaikan, tentu kami juga akan menaikan harga jualnya, jika turun tentu harga akan kami turunkan,” sampainya.
BACA JUGA:Musrenbang Kecamatan Kelar, Tingkat Kabupaten Dirancang Maret 2025
BACA JUGA:Persiapan Pelantikan Bupati dan Wabup Terpilih Mukomuko Rampung
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DisperindagkopUKM) Kabupaten Mukomuko, Nurdiana SE, M.AP sudah mengetahui adanya kenaikan harga kebutuhan masyarakat di pasaran, berdasarkan pemantauan petugas di lapangan.
Maka dari itu berdasarkan hasil rapat inflasi lintas sektor beberapa waktu yang lalu, pasar murah menjadi salah satu solusi cepat untuk mengatasi inflasi harga, yang jika tidak ada halangan akhir Februari ini akan dilaksanakan.
Pasar murah tersebut selain memudahkan masyarakat mendapatkan bahan pangan dengan harga yang murah. Juga untuk menyetabilkan harga bahan pangan yang mahal, terlebih menjelang Ramadan.
"Kita selalu pantau di lapangan berkaitan dengan harga kebutuhan masyarakat baik itu cabai, sayuran, minyak dan kebutuhan lainya, saat ini tengah berangsur naik. Maka dari itu saat ini kita mulai mempersiapkan untuk pelaksanaan pasar murah,” ujarnya.
Nantinya disampaikan Nurdiana, pasar murah akan digelar dibeberapa kecamatan saja tidak bisa dilaksanakan di 15 wilayah kecamatan karena keterbatasan tenaga dan biaya.
Sekarang ini, dukungan dana atau anggaran untuk mengelar pasar murah masih belum ada.
Namun meskipun demikian, Nurdiana optimis jika semua pihak ikut bergerak, maka pasar murah bisa dilaksanakan.
Seperti Dinas Ketahanan Pangan melobi pihak Bulog menyediakan beras SPHP, Dinas Pertanian melobi kelompok tani menyediakan sayuran segar, cabai, bawang dan tanaman lainnya.
"Dan kami dari Disperindag bisa menggerakkan para pelaku UKM termasuk melobi pihak Bank Indonesia agar bisa mensuport kegiatan pasar murah sebelum bulan Ramadhan ini," tandasnya.