Hal ini karena letusannya yang sangat dahsyat pada 5 April 1815.
Letusan tersebut merupakan salah satu yang terbesar dalam sejarah.
BACA JUGA:Tapir Kesasar ke Pasar Kepahiang, Imbas Fenomena Alam dan Pengikisan Hutan
Adapun letusan gunung ini memuntahkan sekitar 36 mil kubik gas, debu dan batu ke atmosfer.
Dampak dari letusan Gununu ng Tambora sangat luas dan mengerikan.
Salah satu konsekuensi paling tragis dari erupsi ini adalah tsunami, yang menyebabkan kematian sekitar 10.000 orang.
Selain itu, sedimen yang dihasilkan dari letusan gunung Tambora menutupi sebagian besar permukaan bumi.
Sehingga akibatnya penurunan suhu global yang signifikan.
BACA JUGA:Fenomena Alam: Gerhana Matahari Total Jelang Lebaran, Begini Dampaknya
Dimana, perubahan iklim ini mengakibatkan kelaparan yang melanda banyak daerah, dengan sekitar 80.000 orang diperkirakan meninggal akibat kelaparan yang berkepanjangan.
Dampak dari erupsi Tambora tidak hanya dirasakan di Indonesia, tetapi juga di belahan dunia lainnya.
Suhu yang lebih rendah menyebabkan gagal panen di Amerika Utara dan memicu wabah penyakit di Eropa.
Adapun fenomena ini dikenal sebagai "Tahun Tanpa Musim Panas" pada tahun 1816, di mana banyak daerah mengalami cuaca yang tidak biasa dan hasil pertanian yang buruk.
2. Flu spanyol
BACA JUGA:Planet Keenam dari Matahari! Berikut 5 Fakta Unik Saturnus
Dikutip dari laman mongabay, flu Spanyol, yang mulai menyebar pada bulan Januari 1918, adalah salah satu pandemi paling mematikan dalam sejarah manusia.