Malam Gala Dinner HPN 2025 Banjarmasin ini dihadiri oleh Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Dr Ir Roy Rizaldi Anwar, yang sebelumnya menjabat Sekda Provinsi Kalimantan Selatan, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina dan juga tokoh pers Dahlan Iskan.
Hadir juga Dewan Penasehat PWI Pusat Anton Charlian, Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun, Ketua PWI Kalsel Zainall Hilmie dan Ketua PWI Provinsi dan Kabupaten/Kota se Indonesia.
Acara ini juga dihadiri oleh Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI).
Sebelum memberikan sambutan Menteri Kebudayaan Fadli Zon didampingi Gubernur Kalsel H Muhidin dan Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun memberikan penyerahan hadiah kepada pemenang Lomba Puisi. M Roni menjadi pemenang Lomba Puisi yang berlangsung di Wetland Square, Banjarmasin, Kalsel, Jumat malam, 7 Februari 2025.
Wartawan senior Dahlan Iskan menjadi pembicara Summit National Media Massa dalam rangkaian Hari Pers Nasional 2025 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu, 8 Januari 2025.
Sebagai salah satu tokoh pers kenamaan, Dahlan Iskan menjadi pembicara yang mendatangkan sejumlah petinggi media nasional di HPN 2025. Ada yang unik dalam sesi tanya jawab diskusi tersebut.
Tiba-tiba saja ada sejumlah perwakilan media yang ramai-ramai mendukung Dahlan untuk menjadi anggota bahkan Ketua Dewan Pers.
Dukungan itu dialamatkan para wartawan senior se-Indonesia dalam Summit National Media Massa dalam rangkaian Hari Pers Nasional 2025 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu, 8 Januari 2025.
Dukungan Dahlan Iskan untuk anggota Dewan Pers itu terjadi ketika bos media Disway.id itu menjadi pemateri dan membahas soal perkembangan Dewan Pers hingga saat ini.
Dahlan pun menjawab pertanyaan dari salah satu peserta seminar ‘Apakah bersedia dicalonkan jadi ketua dewan pers 2025-2028’.
“Sepanjang tidak ada calon lain yang lebih baik, saya bersedia. Tetapi kalau pak Komarudin Hidayat mau saya pilih beliau,” kata Dahlan. Hal itu juga dia tegaskan dalam forum, “Kalau terpaksa kepepet, apa boleh buat.”
Disinggung soal perkembangan dan kondisi Dewan Pers terkini, eks Menteri BUMN era Presiden SBY itu mengaku tak mengikuti perkembangan Dewan Pers terkini.
“Aku nggak ngikutin perkembangannya, terus terang nggak ngikutin Dewan Pers saat ini, sudah agak jauh,” ungkapnya. “Aku nggak mau menilai yang sekarang, tapi ke depan dewan pers ketuanya harus dari orang yang langitan,” tambah wartawan senior 73 tahun itu.
Dahlan yang namanya melambung berkat kiprahnya di Jawa Pos Group dulu itu juga mengatakan bahwa harus ada pembenahan di tubuh Dewan Pers. Baginya, ada hal-hal penting yang perlu dibenahi Dewan Pers yang saat ini diketuai oleh Ninik Rahayu itu yakni soal integritas dan kepercayaan.
“Ini banyak menyangkut kepercayaan masyarakat terhadap Dewan Pers,” pungkasnya.