KORANRB.ID – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Rejang Lebong mengalami peningkatan. Hingga Februari 2025, Dinas Kesehatan mencatat 24 kasus DBD yang tersebar di 21 puskesmas di 15 kecamatan.
Peningkatan kasus ini menjadi perhatian serius bagi Pemkab Rejang Lebong.
Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong, Dhendi Novianto Saputra, menyatakan lonjakan kasus ini kemungkinan besar disebabkan oleh curah hujan tinggi yang menciptakan banyak genangan air, tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti.
“Tren peningkatan kasus DBD ini harus diwaspadai oleh masyarakat. Kami mengimbau warga untuk rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan gerakan 3M plus,” kata Dhendi, Minggu, 9 Februari 2025.
BACA JUGA:Seleksi Paskibraka Digelar Setelah Lebaran, Badan Kesbangpol Tunggu Hasil Refocusing Anggaran
BACA JUGA:Jasad Pria Asal Pagaralam Ada di RSUD Kepahiang, Ini Penyebab Kematiannya
Dhendi mengatakan, gerakan 3M plus meliputi, menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah air, mengubur barang bekas yang dapat menampung air hujan, serta menaburkan bubuk abate di tempat yang sulit dikeringkan.
Sebagai upaya pencegahan, Dinas Kesehatan telah melakukan sosialisasi ke masyarakat serta mengintensifkan fogging di daerah dengan kasus tinggi.
"Iya pencegahan melalui gerakan 3M plus harus dilakukan masyarakat dan itu penting," terang Dhendi.
Namun, Dhendi menekankan fogging bukan solusi utama karena hanya membunuh nyamuk dewasa, sementara jentik tetap berkembang jika lingkungan tidak dibersihkan.
Masyarakat juga diminta untuk mengenali gejala DBD, seperti demam tinggi mendadak, nyeri otot, sakit kepala, dan munculnya bintik merah di kulit.
BACA JUGA:Diduga dari Mie Tumis Basi, Penyebab 21 Santri di Lebong Keracunan Massal
BACA JUGA:Tes Kesehatan CJH Rejang Lebong Selesai, Hasil Masih Dinantikan
Jika mengalami gejala tersebut, warga diminta segera ke fasilitas kesehatan terdekat.
"Iya dengan masyarakat memilki kesadaran tinggi, terkait berbahayanya DBD, maka mereka juga harus mengenali gejala apabila terjangkit," ungkap Dhendi.