Walaupun istilah "goose" dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai "soang" dalam bahasa Indonesia, angsa Hawaii tetap disebut dengan nama tersebut untuk menjaga konsistensi dalam nomenklatur ilmiahnya.
Angsa Hawaii termasuk dalam kelompok soang sejati, yang saat ini hanya terdiri dari dua genus utama seperti, Anser dan Branta.
Genus Anser mencakup berbagai spesies soang, seperti soang abu-abu dengan nama ilmiahnya Anser anser dan soang salju dengan nama ilmiahnya Anser caerulescens.
Sementara itu, genus Branta mencakup soang hitam, termasuk angsa Hawaii dan soang Kanada (Branta canadensis).
BACA JUGA:Baru Netas Langsung Cari Makan! Berikut 6 Fakta Unik Angsa Brent
Angsa Hawaii memiliki adaptasi khusus untuk lingkungan pulau, termasuk perilaku dan pola makan yang berbeda dari soang lainnya.
Biasanya angsa hawaii ditemukan di habitat yang terdiri dari padang rumput, lahan basah dan area pertanian, di mana hewan ini mencari makanan seperti rumput dan tanaman air.
2. Berevolusi dari soang kanada
Dikutip dari laman Animalia, angsa hawaii memiliki sejarah evolusi yang menarik.
Sebagai keturunan dari soang Kanada (Branta canadensis), angsa Hawaii telah mengalami proses adaptasi yang signifikan untuk dapat bertahan hidup di lingkungan kepulauan yang unik.
Kepulauan Hawaii, yang terbentuk dari aktivitas vulkanik, menawarkan berbagai habitat yang berbeda, mulai dari lahan basah hingga padang rumput.
BACA JUGA:Mengapa Burung Jantan Lebih Indah daripada Betina? Berikut 3 Penjelasannya
Dalam proses adaptasi tersebut, angsa Hawaii mengembangkan beberapa ciri khas, seperti ukuran tubuh yang lebih kecil, warna bulu yang berbeda dan perilaku yang disesuaikan dengan lingkungannya.
Selain itu, angsa Hawaii juga menghadapi tantangan yang berbeda dibandingkan dengan soang Kanada, termasuk predator baru dan perubahan habitat akibat aktivitas manusia.
Hal inilah yang membuat angsa hawaii semakin terancam punah dan upaya konservasi menjadi sangat penting untuk melindungi spesies ini agar tidak punah.