KOTA MANNA,KORANRB.ID - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kayu Arau Desa Padang Gilang Kecamatan Manna saat ini kewalahan menampung sampah masyarakat Bengkulu Selatan.
Setiap hari 30 ton sampah rumah tangga menumpuk di TPA tanpa dikelola.
Apabila kondisi ini terus dibiarkan bukan tidak mungkin TPA yang disediakan oleh DLHK tersebut, tidak akan mampu lagi untuk menampung seluruh sampah yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan.
Oleh karena itu, DLHK Bengkulu Selatan mengharapkan kesadaran masyarakat untuk mulai melakukan pengelolaan sampah agar lebih bermanfaat serta bernilai ekonomis.
Kepala DLHK Bengkulu Selatan, Ir. Haroni, SP mengatakan puluhan ton sampah masuk ke TPA setiap hari.
Sampah tersebut banyak berasal dari tiga kecamatan Pasar Manna, Kota Manna dan Manna. Sementara sampah dari kecamatan lainnya tidak terlalu signifikan.
Sampah tersebut ada berkat peningkatan aktivitas masyarakat dan banyaknya penduduk di wilayah yang ada di Kabupaten BS.
Penumpukan sampah tersebut akibat aktivitas sampah setiap hari masuk ke TPA dan tidak heran jika sampah di TPA saat ini sudah menggunung.
Oleh sebab itu, Haroni mengajak masyarakat dapat memilah-milah sampah.
Dengan ada pemilahan maka sampah bisa dipisah-pisah antara sampah organik dan nonorganik.
"Kita berharap ada kerjasama masyarakat, tolong dipilah sampah agar muda dikelola," kata Haroni.
Masih Haroni, jika tidak ada upaya pencegahan dan kesadaran dari masyarakat terkait sampah.
Sudah jelas hal tersebut akan menjadi masalah besar bagi Bengkulu Selatan. Saat ini sampah semakin banyak dan kondisi TPA sudah tidak mampu lagi menampung seluruh sampah di Kabupaten Bengkulu Selatan.
BACA JUGA:Jalan Desa Rusak Berat, Sulit Angkut Hasil Kebun Sawit
BACA JUGA:Taspen Bengkulu Beri Santunan Rp39 Juta ke Istri Almarhum Bupati Kaur