Karena merasa ketakutan akan hilangnya posisi yang dijabat atau malah berharap mendapat perhatian.
Sebab tidak mungkin ASN tersebut tidak mengetahui bawasannya bupati terpilih belum dilantik, dan secara otomatis Mukomuko masih memiliki bupati yang menjabat sebagai kepala daerah. Serta memiliki hak atas fasilitas tersebut.
BACA JUGA:Selasa, CJH Jalani Tes Kesehatan Kedua, Tidak Memenuhi Syarat Batal Berangkat
BACA JUGA:PPPK Tenaga Guru Diminta Ajukan 3 Sekolah Untuk Tempat Tugas
“Ini tentu bukan perkara biasa, sebab keselamatan pejabat publik di Mukomuko terkesan tidak dilindungi serta terancam oleh pihak-pihak yang menurut kami memiliki pendidikan dan paham aturan. Untuk itu harapan kami ada efek jera bagi ASN yang terlibat dalam peristiwa ini,” terangnya.
Terpisah, Kabag Umum Setdakab Mukomuko Sumarlen mengakui, kegiatan yang dilakukan pada 30 Januari 2025 lalu, merupakan tindakan salah dan tanpa izin, yang dilakukan atas inisiatif sendiri.
Sumarlen juga mengetahui bawasanya rumah dinas Bupati aktif Mukomuko H Sapuan SE, MM, Ak, CA, CPA.
Meskipun dimasa transisi, namun belum dilakukan serah terima aset ke bagian umum.
“Ia saya khilaf, mohon tidak diperpanjang lagi. Kalau izin memang tidak ada saya tau itu salah mohon tidak diperpanjang lagi,” sampai
Sumarlen belum bisa menjawab memasuki rumah bupati oleh segerombolan ibu-ibu yang sebagian besar ASN dan warga biasa tersebut ide siapa.
Selain itu juga Sumarlen mengakui jika saat mendatangi rumah Bupati aktif tersebut, dilakukan pada 30 Januari 2025 dan saat itu dirinya juga ada dilokasi tersebut mendamping ASN tersebut, masuk dan berkeliling di dalam rumah bupati aktif tersebut.
“Ia saya ada di sana, saya tahu ini salah mohon tidak diperpanjang lagi. Sebab masih ada yang lebih penting lagi saat ini,” tutupnya.
Bupati Mukomuko H Sapuan SE, MM, Ak, CA, CPA mengatakan, sampai saat ini 2 Februari 2025 masih sebagai pejabat aktif sebagai Bupati Mukomuko, maka dari itu tidak ada seorangpun yang boleh masuk kerumah dinas tanpa seijin penghuni.
Meskipun ini tengah dimasa transisi pergantian kepala daerah. Diharapkan bersabar, karena ada proses serah terima kebagian umum Pemkab Mukomuko, maka baru diserahkan ke pejabat selanjutnya.
“Ya bersabar dulu lah, tolong jaga privasi orang masing-masing karena didalam rumah itu masih ada beberapa aset pribadi kita yang harus diambil, untuk itu saling menjagalah,” beber Bupati.
Bupati juga menyampaikan, tentunya sebagai pejabat daerah tidak akan memberikan contoh yang tidak baik. Yang nantinya rumah dinas ini akan diserahkan sesuai dengan sistematis nya dan layak untuk dihuni.