Sementara itu, daerah selatan Eropa, meskipun lebih hangat, masih tidak memiliki kelembapan yang cukup tinggi yang diperlukan oleh kelapa sawit.
Iklim subtropis dan sedang di Eropa juga memiliki musim dingin yang dapat membatasi pertumbuhan tanaman tropis. Oleh karena itu, meskipun ada beberapa usaha untuk menanam kelapa sawit di daerah tertentu di Eropa, hasilnya tidak sebanding dengan yang diperoleh di negara-negara tropis.
BACA JUGA:Sering Disalahgunakan, Ini Manfaat Lain dari Tanaman Kecubung
Secara keseluruhan, faktor iklim dan cuaca yang berbeda di Eropa dibandingkan dengan wilayah tropis membuat kelapa sawit tidak dapat tumbuh dengan baik di sana.
4. Jenis tanah yang tidak cocok
Dikutip dari laman European Space Agency, tanaman kelapa sawit memerlukan kondisi tanah yang spesifik untuk tumbuh dengan baik.
Tanah yang ideal untuk kelapa sawit adalah tanah yang kaya akan nutrisi, memiliki struktur lempung berpasir atau gambut.
Selain itu, bisa menyimpan air dengan baik sambil tetap memiliki drainase yang memadai.
Di Eropa, terutama di daerah pegunungan, kondisi tanah sering kali tidak mendukung pertumbuhan kelapa sawit.
BACA JUGA:Bisa Menjaga Kesehatan Ginjal, Ini Manfaat Tanaman Kumis Kucing Untuk Kesehatan
Tanah yang berbatu dan padat, serta tingkat keasaman yang tinggi, dapat menghambat pertumbuhan akar dan penyerapan nutrisi.
Selain itu, suhu dingin dan curah hujan yang berbeda di Eropa menyebabkan proses pembusukan bahan organik berlangsung lebih lambat.
Sehingga kandungan bahan organik di tanah tidak setinggi di kawasan tropis.
Musim dingin yang menyebabkan tanah membeku juga menghambat aktivitas mikroorganisme yang berperan penting dalam menjaga kesuburan tanah.
Tanpa adanya mikroorganisme yang aktif, proses dekomposisi bahan organik dan siklus nutrisi dalam tanah akan terhambat, yang pada gilirannya mempengaruhi kesehatan tanaman.
5. Musim dingin yang beku