KOTA MANNA,KORANRB.ID - Peternak sapi di Kecamatan Pino Raya dihebohkan dengan belasan sapi mati mendadak.
Sapi tersebut tiba-tiba demam dan tidak berselang lama, didapati dalam kondisi mati.
Tentang kejadian tersebut telah diketahui Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bengkulu Selatan usai menerima laporan pemilik ternak.
Menurut laporan warga, sapi mati mendadak tersebut terjadi di Desa Selali dan Desa Talang Padang Kecamatan Pino Raya.
Kepala Desa Talang Padang, Sumantri mengatakan, sapi mati secara tiba-tiba, sehingga tidak sempat disembelih. Akibatnya, pemilik ternak rugi hingga puluhan juta rupiah.
Kejadian sapi mati mendadak tersebut bukan hanya di Desa Talang Padang, Sumantri menyebut warga desa lainnya juga mengalami hal serupa.
BACA JUGA:Lulus PPPK, Kades dan Perangkat Desa di Seluma Dapat Restu KemenPAN-RB dan BKN
BACA JUGA:Bupati Pastikan Belum Ada Mutasi Hingga Putusan MK
Bila dijumlah, 10 ekor lebih sapi mati mendadak dalam seminggu terakhir, di 2 desa tersebut.
"Talang Padang dan sekitarnya kini khawatir sapi mati mendadak. Belasan ekor sapi mati cuma-cuma tidak sempat dimanfaatkan dagingnya," kata Sumantri.
Untuk meminimalisir sapi mati mendadak berikutnya, Sumantri telah mengimbau warga desa yang memiliki ternak untuk mengurung ternaknya.
Karena, dikhawatirkan penyakit yang belum diketahui tersebut menyebar pada ternak lainnya.
"Sebagai antisipasi, sapi warga harus dikurung (dikandangkan) sambil menunggu Dinas Pertanian datang membantu" imbuhnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bengkulu Selatan, Sakimin mengatakan sapi yang mati mendadak itu semuanya jenis sapi Bali.
Hanya saja tim Distan belum sempat turun ke lapangan lantaran laporan adanya sapi mendadak tersebut baru masuk beberapa hari terakhir.