Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing sektor manufaktur Indonesia, sekaligus mendorong kolaborasi antara perusahaan Korea Selatan dan Indonesia dalam menciptakan peluang untuk bermitra di pasar global.
“Kami berharap lebih banyak proyek baik seperti ini akan ditemukan di masa depan, dan proyek-proyek kerja sama ekonomi yang terkait dengan perdagangan akan terus memberikan peluang untuk memberi napas baru dalam hubungan perdagangan antara Korea dan Indonesia,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Akses Industri Internasional (AII) Direktorat Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII), Dewi Muliana menyampaikan, kerja sama bilateral ini merupakan salah satu bentuk partisipasi aktif Direktorat AII untuk melaksanakan tugasnya sebagai koordinator dalam peningkatan implementasi kerja sama teknik di bidang industri dengan sejumlah mitra strategis.
Adapun tujuan kerja sama antara lain untuk meningkatkan daya saing industri, ekspor, investasi di dalam negeri, dan keikutsertaan dalam rantai suplai global.
“Kerja sama dengan Korea Selatan yang dijajaki melalui penyampaian proposal The Digitalization of The Manufacturing Industry in Indonesia oleh POPTIKJI ini diharapkan dapat mempercepat transformasi digital di sektor industri manufaktur di Indonesia melalui penyusunan panduan untuk smart factory, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi sektor industri manufaktur di Indonesia,” tutur Dewi.