PLN Tais Sebut Tidak Ada Tunggakan Listrik Selama 2024, Salah Satu Faktornya Pelanggan Beralih ke Pra Bayar

Minggu 19 Jan 2025 - 22:16 WIB
Reporter : M.Zulkarnain Wijaya
Editor : M. Rizki Amanda Lubis

KORANRB.ID  - Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Rayon Tais mencatat pada 2024 lalu, tidak ada lagi tunggakan pembayaran tagihan listrik, artinya semua pelanggan taat melakukan pembayaran.

Ini disampaikan Manager ULP PLN Rayon Tais, Wahyudi Putra. Menurutnya salah satu faktor pendukungnya karena tersisa 24 ribu atau 49 persen pelanggan yang menggunakan Kwh meter pasca bayar atau penggunaan kwh model lama.

Sedangkan 27 ribu atau 51 persen pelanggan prabayar (listrik token), sehingga tidak terhitung tunggakannya.

"Untuk tahun 2024, Alhamdulillah tidak ada lagi tunggakan tagihan listrik, salah satu faktornya karena banyak yang sudah beralih ke listrik pra bayar dan yang pasca bayar taat membayar tagihan," sampai Wahyudi.

BACA JUGA:Masyarakat Minta Kejari Lebong Segera Tuntaskan Penyelidikan Pasar Ajai Siang

BACA JUGA:Tak Kunjung Ditangkap, Aktor Kebun Sawit Ilegal di Hutan Mukomuko Makin Meresahkan

Dilanjutkan Wahyudi, 51 ribu pelanggan listrik ULP PLN Rayon tersebut berasal dari sejumlah kategori, mulai dari Rumah Tangga, Industri, instansi publik hingga Bisnis. Tidak terkecuali penerangan jalan umum milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seluma.

"Semuanya sudah dituntaskan sebelum tanggal 20 Desember 2024 lalu, sehingga saat ini pelanggan hanya membayar tagihan untuk Januari  2025," sampai Wahyudi.

Meskipun daftar tunggakan atau hutang tagihan listrik nihil, namun Wahydi membenarkan pada tahun 2024 lalu banyak rumah yang miniature circuit breaker (MCB) nya dicabut, per bulannya ada sekitar 5 unit rumah yang dicabut.

Namun itu dilakukan karena penghuninya sudah tidak ada, sehingga kewajiban membayar tunggakan tidak dilakukan.

BACA JUGA:Dinas Sosial Bengkulu Tengah Satukan 3 Data Kemiskinan

BACA JUGA:Tahun Ini, Rumah Adat Bengkulu Tengah Mulai Dibangun

"Kalau yang kita putus MCB nya ada setiap bulannya, karena sebagian besar rumah pelanggan  sudah kosong ditinggal penghuninya," sambungnya.

Sedangkan terkait pemadaman listrik yang kerap terjadi di Kabupaten Seluma, Wahyudi Putra berharap agar para pelanggan bersabar.

Karena pemadaman listrik dilakukan bukan karena keinginan pihaknya, namun demi kelancaran aliran listrik itu sendiri. 

Kategori :