KOTA MANNA,KORANRB.ID - Dinas Sosial (Dinsos) dan Bapedda Litbang Bengkulu Selatan sedang mengidentifikasi 3 ribu jiwa masyarakat miskin.
Masyarakat miskin tersebut dikelompokkan atas lansia, disabilitas maupun masih produktif.
Kepala Dinsos Bengkulu Selatan, Efredy Gunawan, STTP, MM mengatakan, masyarakat miskin yang diidentifikasi berumur antara 30 tahun hingga 60 tahun.
Dinsos juga berkolaborasi dengan Kementerian Sosial (Kemensos) RI. Meminta bantuan melalui program graduasi mandiri.
“Ini program yang diberikan kepada penerima bantuan sosial PKH, yang mempunyai ringkasan usaha diberikan bantuan permodalan,” kata Efredy.
Dengan demikian masyarakat kelompok tersebut dapat menjalankan usaha dengan bantuan modal lebih kurang Rp5 juta sampai Rp10 juta per Kelurga Penerima Manfaat (KPM).
Upaya ini pula disebutkan, Efredy sebagai langkah pemerintah mengurangi angka kemiskinan dan untuk meningkatkan modal usaha bagi masyarakat miskin yang masih produktif.
BACA JUGA:Tersengat Listrik, Kernet Tronton Asal Jakarta Meninggal di Nasal Kaur
BACA JUGA:Pelantikan Bupati Kaur Terpilih, Masih Berpedoman dengan Perpres
“Untuk lansia dan disabilitas tetap kami upayakan untuk menerima Bansos PHK maupun BPNT dan kita juga mendorong untuk pemberdayaan UMKM,” terang Efredy.
Caranya pemerintah akan membuat pelatihan untuk sektor usaha kecil.
Tidak berhenti di situ, pemerintah juga mengajarkan cara pemasaran dan lainnya. “Ini yang akan kita lakukan ditahun 2025,” pungkasnya.
Terpisah anggota DPRD Bengkulu Selatan, Nurmalena, SE, MM mendorong penuh langkah dan identifikasi masyarakat miskin Bengkulu Selatan.
Upaya pemerintah mengurangi masyarakat miskin dengan cara bantuan modal usaha dinilai sangat efektif.
Sehingga roda perekonomian masyarakat tersebut berjalan dan berputar.