Rekam jejak keuangan menjadi salah satu indikator penting bagi bank untuk menilai kelayakan sebagai peminjam.
Pastikan tidak memiliki riwayat kredit macet di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK.
Dengan menggunakan rekening bank untuk mencatat semua transaksi usaha, memberikan bukti nyata tentang arus kas usaha.
Serta, memiliki pinjaman konsumtif lain, pastikan pembayaran angsurannya berjalan lancar.
BACA JUGA:Kebut Pemberkasan Jilid II dan III, Dugaan Korupsi KUR BRI Unit Tes Ditarget Sidang Awal 2025
BACA JUGA:Kualitas Udara Mukomuko Jadi Perhatian, DLH Segera Pasang Alat Pengukur
7. Ajukan Jumlah Pinjaman yang Realistis
Bank cenderung lebih mudah menyetujui pengajuan pinjaman dengan jumlah yang sesuai dengan kapasitas usaha.
Ajukan jumlah pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan usaha, bukan berdasarkan keinginan. Pastikan angsuran bulanan pinjaman tidak melebihi 30-40 persen dari penghasilan bersih usaha.
8. Persiapkan Diri untuk Wawancara dan Survei
Setelah dokumen lengkap, biasanya akan diundang untuk wawancara dan survei usaha. Ceritakan latar belakang, target pasar, dan potensi usaha secara meyakinkan.
Saat survei, pastikan lokasi usaha aktif dan sesuai dengan informasi yang diberikan. Pastikan semua informasi yang disampaikan konsisten dengan dokumen yang diajukan.
9. Manfaatkan Pendampingan UMKM
Apabila merasa kurang percaya diri dalam mengajukan KUR, dapat memanfaatkan pendampingan UMKM dari dinas terkait atau lembaga lain.