Sampah Diangkut Langsung dari Rumah Warga, Dikelola Kelompok Usaha Bersama

SAMPAH: Tumpukan sampah di sepanjang selokan di Pasar Kepahiang. Tumpukan sampah ini pula yang selama ini kerap membuat kawasan Pasar Kepahiang banjir saat hujan tiba.-foto: heru/koranrb.id-
KEPAHIANG - Pengelolaan sampah rumah tangga di Kabupaten Kepahiang langsung diserahkan kepada Pemkab Kepahiang kepada warga. Secara swadaya, pengangkutan sampah dari rumah warga nantinya akan dilaksanakan Kelompok Usaha Bersama (KUB) di tiap kelurahan.
Artinya, tak ada lagi Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sementara yang selama ini biasa diletakkan di sudut-sudut kota atau pemukiman. Teknisnya, pengakutan sampah dilakukan langsung KUB dari rumah warga untuk kemudian diangkut truk pengangkutan sampah menuju TPA di Seberang Musi.
Langkah ini diambil dengan tujuan akhir Kepahiang bebas sampah.
Camat Kepahiang, Herman Zamzari apa yang dilakukan Pemkab merupakan bagian dari program bupati saat ini, Zurdi Nata untuk membuat Kepahiang lebih bersih dan tertata.
BACA JUGA:Sektor Pariwisata Menjadi Alat Pertahanan Ekonomi Nasional
BACA JUGA:Menteri Ekonomi ASEAN Bertemu, Bahas Kebijakan Tarif AS
"Sistemnya, nanti masyarakat melalui kelurahan masing-masing akan membeli kendaraan pengangkut sampah, khusus kendaraan roda tiga yang memiliki bak. Kendaraan ini akan dibeli dengan menggunakan dana kelurahan masing-masing. Kemudian, KUB menunjuk petugas yang akan mengoperasikan kendaraan tersebut, dan mengangkut sampah dari rumah-rumah," papar Herman.
Untuk kebutuhan operasional meliputi upah petugas, diperoleh dari iuran warga dengan memperhatikan Perda tentang pajak dan retribusi daerah.
"Petugas ini nanti akan menjemput sampah dengan sistem selang hari, seperti dua atau tiga hari sekali untuk beberapa gang atau lingkungan RT.
BACA JUGA:Dekan FISIP Unib Pesan Lulusan Harus Bermanfaat di Manapun Berada
BACA JUGA:317 Pelajar Ikuti Seleksi Calon Paskibraka Kota Bengkulu
Dengan sistem seperti ini, tidak lagi dibutuhkan TPS yang mengganggu. Sampah domestik rumah tangga dijemput petugas KUB di kelurahan, langsung dipindahkan ke truk DLH, dan diangkut ke TPA," papar Herman.
Ditarget, pengakutan sampah langsung ke rumah warga ini paling lambat berjalan akhir Mei 2025 nanti.
"TPS yang ada sudut Taman Santoso di pusat kota akan ditutup, sehingga membuat pusat kota lebih bersih. Nantinya di setiap Kelurahan akan diadakan motor roda tiga pengangkut sampah melalui realisasi anggaran dana kelurahan," jelas Herman.