Polres Seluma Tindak 231 Pelanggaran Selama 5 Hari Ops Keselamatan Nala 2025, Terbanyak Roda 2

RAZIA: Sat Lantas saat gelar razia di depan Alun-alun Tais. ZULKARNAIN/RB--
Kasat Lantas menjelaskan bahwa penindakan dalam operasi ini difokuskan pada 12 jenis pelanggaran utama yang sering memicu kecelakaan.
Mulai dari Pengendara menggunakan handphone saat berkendara. Pengemudi atau pengendara di bawah umur.
BACA JUGA:Bupati Fikri: Bangun Rejang Lebong dengan Sinergi Pemprov dan Pemerintah Pusat
Sepeda motor berboncengan lebih dari satu orang. Pengendara sepeda motor tanpa helm SNI atau pengemudi mobil tanpa safety belt. Berkendara di bawah pengaruh alkohol. Berkendara melawan arus.
Berkendara melebihi batas kecepatan. Kendaraan over dimension dan over loading. Sepeda motor dengan knalpot tidak sesuai spesifikasi teknis.
Kendaraan yang menggunakan lampu isyarat (strobo) dan sirine.
Kendaraan menggunakan pelat nomor khusus atau rahasia. Hingga mobil bak terbuka yang digunakan untuk mengangkut orang.
“Melalui operasi ini, kami menargetkan terciptanya ketertiban lalu lintas yang lebih baik di wilayah hukum Polres Seluma. Penindakan tegas kami harapkan memberikan efek jera,” tegas Kasat Lantas.
Bagi pengendara yang ingin melintas, Kasat Lantas memberikan clue bahwa lokasi yang akan dilakukan razia selama Ops Keselamatan Nala ini berada di beberapa lokasi strategis di Kecamatan Sukaraja, Kecamatan Seluma, Kecamatan Talo, dan Kecamatan Semidang Alas Maras (SAM), yang dikenal rawan pelanggaran dan banyak pelintas.
Dengan jadwal razia yang fleksibel, petugas dapat melakukan penindakan secara efektif tanpa terjadinya kebocoran informasi.
"Operasi Keselamatan Nala 2025 akan berlangsung hingga 23 Februari 2025, diharapkan meskipun nanti operasi selesai. Masyarakat dapat lebih tertib dalam berlalu lintas agar terciptanya kenyamanan antar pengendara," pungkas Kasat Lantas.