Distan Klaim Salurkan 1.000 Dosis Vaksin Pencegah PMK di Kabupaten Seluma

VAKSIN: Distan Seluma saat memberikan vaksin. FOTO: Distan Seluma--
"Vaksinasi ini dilakukan pada sapi yang dalam kondisi sehat, bukan sedang terjangkit PMK. Karena tujuan dari adanya vaksinasi untuk pencegahan, bukan untuk pengobatan," papar Hendry.
Sejauh ini tercatat ada 4 desa di Kabupaten Seluma yang terserang PMK dengan total 181 ekor, tersebar di Desa Sumber Arum Kecamatan Suraraja dan Desa Lokasi Baru Kecamatan Air Periukan, Desa Bukit Peninjauan I Kecamatan Sukaraja dan Desa Cahaya Negeri Kecamatan Sukaraja. Kasus terbaru yakni Desa Cahaya Negeri 6 kasus dan desa Bukit Peninjauan I 20 kasus.
BACA JUGA:Bantah Dana Pungli Prona Mengalir ke Oknum Pegawai BPN, M.Habibi: Rokok dan Makan Hal Wajar
BACA JUGA:Disebabkan Korsleting Listrik, Awal Tahun 4 Rumah Terbakar
Kabar baiknya, untuk jumlah sapi yang mulai membaik cukup tinggi, tercatat ada 116 ekor sapi yang berhasil sembuh, kebanyakan di Desa Sumber Arum dan Desa Lokasi Baru yang merupakan tempat awal temuan kasus PMK.
Gejala gejala yang awalnya terdeteksi saat ini mulai berkurang, nafsu makan sapi pun saat ini mulai membaik.
"Untuk yang sembuh ada peningkatan, semula sekitar 106 ekor, saat ini bertambah 10 ekor artinya 116 ekor sudah sembuh, ini sudah lebih dari setengah populasi yang terserang PMK," ucap Hendry.
Meski sudah banyak yang telah sembuh, namun ada sapi ternak yang mati akibat diserang PMK, bahkan ada juga yang dipotong paksa oleh pemiliknya karena sapi sudah sekarat.
Ada 1 ekor yang mati lantaran tidak sanggup berjuang melawan PMK, sedangkan 1 ekor lainnya dipotong paksa.
Dari informasi yang diperoleh Distan Seluma, pemiliknya sengaja memotong paksa lantaran keadaanya yang semakin memburuk dan merupakan upaya antisipasi penularan pada hewan ternak lainnya.
"Memang tidak semua berakhir sembuh, ada yang mati dan ada juga yang dipotong paksa, salahsatu pertimbangannya karena sang pemilik khawatir penyakit tersebut menular ke hewan ternak lainnya," pungkas Hendry.
Untuk meningkatkan jumlah kesembuhan, saat ini Distan Seluma menugaskan medik veteriner untuk standby monitoring di lokasi zona merah. Slain melakukan pengobatan, juga melakukan kontrol agar tidak terjadi penularan ke hewan ternak lainnya.
Petugas kesehatan hewan sejauh ini rutin memberikan injeksi antipiretik, injeksi vitamin, pengobatan mulut larutan asam sitrat, dan antibiotik oles ke mulut dan kaki sapi yang terjangkit PMK.
"Sapi PMK masih bisa diobati, petugas kesehatan hewan terus mengontrol dan mengawasi ternak sapi yang terjangkit, dengan menyuntikan vitamin, antipiretik, antibiotik oles dan memberikan larutan asam sitrat," imbuh Kadis Pertanian, Arian Sosial.
Meskipun terserang virus PMK, namun sapi tersebut dijamin tetap bisa dikonsumsi seperti daging sapi pada umumnya. Karena menurut Arian, daging sapi meskipun suspek atau positif terserang PMK masih aman dikonsumsi, asalkan daging tersebut dimasak dengan benar, salahsatunya dimasak dengan suhu diatas minimal 70 derajat Celcius.