Warga Rejang Lebong Minim Kesadaran Konsultasi Kejiwaan

SEPI: Suasana di RSUD Rejang Lebong kemarin terlihat sepi.--ABDI/RB

CURUP, KORANRB.ID - Dokter spesialis kejiwaan RSUD Rejang Lebong, dr. Neljum, mengungkapkan bahwa kesadaran masyarakat Rejang Lebong untuk berkonsultasi mengenai kesehatan mental masih tergolong minim. 

Hal ini menjadi perhatian serius, mengingat dalam ilmu kejiwaan terdapat lebih dari 140 jenis gangguan kejiwaan, mulai dari yang ringan hingga berat.  

“Kesehatan mental seringkali diabaikan, padahal banyak orang sebenarnya membutuhkan bantuan profesional.

Dari gangguan kecemasan ringan hingga kondisi yang lebih berat seperti skizofrenia, semuanya memerlukan penanganan yang tepat,” ujar dr. Neljum, Jumat, 24 Januari 2025.

BACA JUGA:Kasus HIV/AIDS di Mukomuko Bertambah, Dinkes Perkuat Penanganan

Lebih lanjut, dr. Neljum menerangkan, rendahnya tingkat konsultasi kejiwaan di wilayah ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stigma sosial, kurangnya pemahaman tentang kesehatan mental, serta anggapan bahwa gangguan kejiwaan hanya terkait dengan kondisi berat. 

Padahal, gangguan ringan seperti stres berlebih, insomnia, atau gangguan kecemasan juga membutuhkan perhatian dari segi medis.  

“Banyak yang berpikir bahwa berkonsultasi dengan psikiater hanya untuk orang dengan gangguan berat.

Padahal, deteksi dini gangguan ringan dapat mencegah kondisi memburuk di kemudian hari,” jelas dr. Neljum. 

BACA JUGA:Meski Terutang, Dinkes Pastikan BPJS Kesehatan Warga Seluma Tetap Aktif 

Ia juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan mental. 

RSUD Rejang Lebong, kata dr. Neljum, terus berupaya memberikan pelayanan terbaik, termasuk konsultasi kejiwaan yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.  

“Kami ingin masyarakat tahu bahwa layanan kesehatan mental di RSUD tersedia dan terjangkau.

Jangan ragu untuk datang dan berkonsultasi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan