Babe Karting Target 1.000 Pelaku Usaha Bengkulu Tengah Gunakan QRIS
SOSIALISASI: Bank Bengkulu Cabang Karang Tinggi saat menyosialisasikan QRIS kepada para pelaku usahA di Bengkulu Tengah.--Foto: Babekarting.Koranrb.Id
BENTENG,KORANRB.ID - Bank Bengkulu (Babe) Cabang Karang Tinggi (Karting) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) semakin gencar menyosialisasikan penggunaan Quick Responce Code Indonesian Standard (QRIS) di Kabupaten Bengkulu Tengah.
Bahkan Babe Cabang Karting sudah mengajak para pelaku usaha kecil mikro dan menengah (UMKM), biro jasa maupun pelaku usaha lainnya untuk menggunakan QRIS.
Pimpinan Bank Bengkulu Cabang Karang Tinggi, Dedy Pranata melalui Kasi Pemasaran Dana dan Jasa, Herwin Sadli menjelaskan, pihaknya mendatangi langsung para pelaku UMKM agar lebih banyak penggunaan QRIS kedepannya.
Pada tahun 2025 ini, Babe Cabang Karting menargetkan 1.000 pelaku usaha sudah menggunakan QRIS.
BACA JUGA:BPR Mukomuko Setor Dividen ke Pemkab Setelah Audit
BACA JUGA:Penyaluran Dana Bantuan PIP Dilakukan Bertahap, Langsung Dikirim ke Rekening Siswa
Berdasarkan data, saat ini pelaku usaha di Kabupaten Bengkulu Tengah yang sudah menggunakan QRIS Babe baru sebanyak 547.
“Berarti kita akan mengejar 453 pelaku usaha lagi pada tahun ini agar tercapai target seribu pelaku usaha,” ungkapnya.
547 agen QRIS saat ini terdiri dari, 305 agen QRIS di wilayah Babe Cabang Karting, 155 di wilayah BB Cabang Pembantu (Capem) Taba Penanjung dan 87 di wilayah BB Capem Pondok Kelapa.
Agar penggunaan QRIS lebih maksimal, kedepan pihaknya tak hanya melakukan sosialisasi, namun akan mendatangi langsung para pelaku usaha agar mereka mau menggunakan QRIS ini.
BACA JUGA:Baru Lulus PPPK Siap-Siap 'Gadai'SK di Bank Bengkulu: Pinjaman Maksimal Rp150 Juta
BACA JUGA:Biasakan Menabung Sejak Dini, Solusinya: Tabungan SimPel Bank Bengkulu
Memang sebaiknya para pelaku usaha sudah harus menggunakan QRIS untuk saat ini. Sebab banyak sekali manfaat yang dapat dirasakan apabila menggunakan QRIS. Salah satunya untuk menghindari tindak pidana pengedaran uang palsu yang dapat merugikan para pelaku usaha.
“Penggunaan QRIS juga menjadi salah satu upaya terjadinya peredaran uang palsu. Dengan transaksi nontunai semuanya juga terjamin dan aman,” jelas Herwin Sadli