1.035 Petani di Kota Bengkulu Masuk RDKK, Bulan Depan Bisa Tebus Pupuk Subsidi

KANTOR: Terlihat kantor DKPP Kota Bengkulu tampak dari depan pada Rabu, 22 Januari 2025 siang. RENO/RB--

KORANRB.ID – Jumlah petani masuk dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) bertambah.

Sebanyak 1.035 petani dapat menebus pupuk bersubsidi pada Febuari mendatang.

Hal tersebut disampaikan Subkordinator Pupuk, Pestisida, Alat dan Mesin Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bengkulu, Salman Elvarisi.

Ia menyebutkan pada 2025 ada kenaikan jumlah petani yang terdata dalam RDKK jika dibandingkan dengan 2024 lalu.

“Jadi pada 2025 ini ada kenaikan jumlah petani yang bisa mendapatkan pupuk bersubsidi, namun jumlahnya tidak terlalu signifikan,” ujar Salman.

BACA JUGA:Sebut Iuran Rp267 Ribu Baru Usulan, Sabtu Wali Siswa Dikumpulkan, Laporkan Pungli, Wakapolresta: Akan Diproses

BACA JUGA:Jalan Usaha Tani Senilai Rp850 Juta Mulai Rusak, Proyek Dinas TPHP Provinsi Bengkulu

Pertambahan petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubisi pada 2025 tersebut hanya berjumlah 19 orang saja. Di mana pada 2024 lalu yang petani yang terdata di RDKK berjumlah 1.012 orang saja.

Kenaikan jumlah petani tersebut juga berbanding lurus dengan alokasi pupuk bersubsidi yang terjadi pada 2025, meliputi pupuk urea sebelumnya sebesar 250 ton bertambah menjadi 280 ton, kemudian pupuk NPK dari sebelumnya sebesar 373 ton naik menjadi 400 ton.

“Jadi ada penambahan alokasi juga di mana kita di Kota Bengkulu ini hanya NPK sama pupuk Urea saja, jadi keduanya bertambah,” ungkapnya.

Sementara untuk persentase realisasi penebusan pupuk bersubsidi yang terjadi pada 2024 lalu untuk pupuk Urea sebesar 77,045 persen, sementara untuk pupuk NPK sebesar 96,7 persen.     

BACA JUGA: Pemkab Mukomuko Siapkan Rp4,2 Miliar Bangun Jembatan Selandak

BACA JUGA:BPHTB Gratis di Kota Bengkulu, Bapenda: InsyaAllah Senin 27 Januari 2025 Bisa Mulai    

Sementara untuk penebusan pupuk besubsidi pada 2025, akan bisa dilakukan pada Febuari mendatang berkenaan juga dengan saat ini para petani baru memasuki tahap pengolah lahan tanam.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan