Plt. Gubernur Bengkulu Dorong Regulasi Lindungi Kriminalisasi Guru
HANGAT: Plt. Gubernur Bengkulu Dr. E H Rosjonsyah Sahili saat bersama murid pada peringatan HUT PGRI ke-79, kemarin--IST/RB
BENGKULU, KORANRB.ID - Plt. Gubernur Bengkulu Dr. H. Rosjonsyah Sahili menekankan pentingnya perlindungan hukum bagi guru agar mereka dapat menjalankan tugasnya tanpa rasa takut.
Hal itu diungkapkannya saat menghadiri puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional tingkat Provinsi Bengkulu di Gedung Olahraga (GOR) Kabupaten Rejang Lebong, Selasa, 16 Desember 2024.
“Kami berupaya menjamin keamanan para guru agar terbebas dari intimidasi dan kekerasan, sehingga mereka dapat bekerja dengan tenang,” tegas Rosjonsyah.
Dengan tema "Guru Bermutu, Indonesia Maju; Guru Hebat, Indonesia Kuat", acara ini menjadi momentum untuk merayakan dedikasi para pendidik yang telah berkontribusi besar dalam memajukan pendidikan di Indonesia, khususnya di Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA: Waspada, 5 Jenis Penyakit ini Jumlah Penderitanya Meningkat
Turut hadir dalam acara tersebut Bupati Rejang Lebong, Wakil Bupati Rejang Lebong, perwakilan bupati/wali kota se-Provinsi Bengkulu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi, kabupaten, dan kota se-Provinsi Bengkulu.
Kemudian, juga Ketua Pengurus PGRI provinsi, kabupaten, dan kota, anggota PGRI se-Provinsi Bengkulu, serta jajaran Forkopimda Kabupaten Rejang Lebong.
Rosjonsyah mengapresiasi, atas peran besar para guru dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas.
Ia menegaskan pentingnya peningkatan kualitas pendidikan untuk kemajuan Provinsi Bengkulu memang masuk dalam cita-cita Pemprov Bengkulu.
BACA JUGA:Badai Mereda, Warga Mulai Kunjungi Sejumlah Pantai Wisata di Kota Bengkulu
“Kami sangat mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Bengkulu.
Anggaran pendidikan melalui APBD Provinsi telah kami alokasikan dengan cukup, termasuk untuk mendukung berbagai kegiatan PGRI,” ujar Rosjonsyah.
Ia juga menyoroti pentingnya penempatan guru yang sesuai dengan wilayah tempat tinggal mereka.
Hal itu, lantaran kerap terjadi kekosongan guru asal daerah tersebut.