Jangan Asal Konsumsi Antibiotik, Bisa-Bisa Bakteri Baik Dalam Tubuhmu Berkurang Loh!

Reporter: Fiki Susadi |

Editor: Fazlul Rahman |

Minggu , 21 Apr 2024 - 19:06

Jangan asal konsumsi antibiotik.--

jangan asal konsumsi antibiotik, bisa-bisa bakteri baik dalam tubuhmu berkurang loh!                             koranrb.id – jangan asal minum antibiotik, jika kamu tidak ingin seperti ini, karena ada bahaya yang mengintai kesehatan tubuh kamu.
menkonsumsi antibiotik ada batasan dan aturan tertentu yang disarankan. lebih baik, konsumsi atibiotik sesuai anjuran dokter.
jika mengkonsumsi antibiotik secara asal-asalan, bukan malah memberikan efek kesehatan bagi tubuh, yang ada akan memberi efek buruk pada kesehatan tubuh.
dilansir dari direktorat jenderal (ditjen) farmalkes, kementerian kesehatan, antibiotik bukanla untuk semua penyakit. 
baca juga:bmkg tulis peringatan dini: waspada banjir, tanah longsor dan angin kencang di bengkulu 
antibiotik merupakan obat keras yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri dan hanya dapat dikonsumsi berdasarkan resep dokter. 
beberapa contoh penyakit yang disebabkan oleh bakteri meliputi, tuberkulosis (tbc), demam thypoid (thypus), bronkitis, pneumonia dan beberapa penyakit lainnya. 
anti biotik, diketahui tidak dapat bekerja untuk melawan infeksi virus yang menimbulakan penyakit berikut ini, seperti batuk, pilek, diare cair tanpa darah, demam berdarah dan penyakit serupa lainnya. 
jika obat antibiotik ini diminum saat tidak diperlukan, akan mengakibatkan beberapa dampak kesehatan, diantaranya. 
baca juga:keberangkatan haji harus gunakan visa haji, kemenag beri peringatan ini
1. bakteri baik didalam tubuh berkurang sehingga tubuh kamu akan semakin rentan sakit. 
2. dapat meningkatkan resiko terken infeksi yang disebabkan oleh bakteri. 
3. dapat menimbulkan infeksi resisten antibiotik.
infeksi resisten antibiotik merupakan, infeksi yang sudah resisten atau kebal terhadap antibiotik. 
baca juga:begini 10 makanan ampuh untuk menurunkan gula darah, solusi nutrisi sehat bagi penderita diabetes
sehingga, infeksi ini sulit untuk diobati dan membutuhkan perawatan yang lebih lama serta biaya yang lebih mahal, bahkan bisa berujung pada kematian, ngeri bukan?. 
dikutip dari kemenkes ditjen farmalkes, tercatat pada 2019 lalu ada 1.27 juta jiwa di dunia meninggal karean terinfeksi oleh resisten antibiotik. 
untuk itu, jangan pernah mengkonsumsi antibiotik tanpa ada resep dari dokter, karena akan merugikan diri kamu sendiri dan orang lain. 
bahkan, bakteri resiten ini juga bisa menyebar ke manusia lain, dan juga ke hewan, maka hati-hati ya juga sudah terinfeksi bakteri ini.
baca juga:seram! ini 7 mitos keberadaan kucing hitam, bikin bulu kuduk berdiri
kita pahami, apasi yang memicu bakteri menjadi resisten :
1. berlebihan dalam mengkonsumsi antibiotik.
2. mengkonsumsi antibiotik tidak sesuai ajuran tenaga kesehatan.
3. mengkonsumsi makanan yang mengandung residu antibiotik.
4. tertular dari pasien yang sudah terinfeksi bakteri resisten. 
jenis-jenis antibiotik.
1. penisilin. 
2. sefalosporin.
3. aminoglikosida.
4. makrolida.
5. tetrasiklin.
baca juga:dapat meredakan sakit haid!! berikut manfaat luar biasa daun ungu
6. fluoroquinolone.
7. sulfonamida.
apakah antibiotik bisa disimpan ? jika bisa, berapa lama masa simpan antibiotik.
menyimpan antibiotik dengan waktu yang lama, dan akan dikonsumsi lagi pada penyakit yang sama tidak diperbolehkan. 
karena, dengan menyimpan antibiotik dengan rentan waktu yang cukup lama dapat dapat menjadikan antibiotik berbahaya. 
antibiotik yang disimpan dengan rentan waktu yang lama akn memicu bakteri resisten atau kekebelan antibiotik itu sendiri. 
baca juga:tak hanya sebagai bahan makanan! kunyit juga bermanfaat untuk kesehatan.
gejala yang ditimbulkan bagi orang-orang alergi terhadap antibiotik. 
biasanya, orang-orang yang mengalami alergi terhadap antibiotik akan menunjukan ciri-ciri sebagai berikut ini.
1. kulit akan terasa gatal dan menimbulkan bintik-bintik merah. 
2. pada bagian tertentu akan mengalami pembengkakan, seperti bagian wajah, mata, dan bibir. 
3. biasanya orang yang alergi dengan antibiotik akan menunjukan gejala seperti hidung meler setelah mengkonsumsi antibiotik.
baca juga:kabar terbaru erupsi gunung ruang, ribuan warga mengungsi, ratusan rumah dan sekolah rusak
4. mata akan terasa gatal, dan sedikit berair.
5. kondisi tubuh akan drop dan demam.
6. napas akan terdengar. 
kapan anda perlu ke dokter?
pada kasus yang langka, reaksi alergi ini bisa berkembang menjadi anafilaksis. 
untuk diketahui, anafilkasi adalah reaksi alergi yang parah dapat mempengaruhi sistem tubuh dan dapat menyebabkan kematian bila tidak segera ditangani.
jika kamu sudah mengalami beberapa gejalah seperti berikut ini, segera konsultasikan ke dokter.
baca juga:kabar terbaru erupsi gunung ruang, ribuan warga mengungsi, ratusan rumah dan sekolah rusak
1. bengkak pada lidah dan tenggorokan.
2. suara mendadak serak atau kesulitan berbicara
3. batuk-batuk atau napas terdengar nyaring.
4. mual dan muntah.
5. pusing atau pingsan.
untuk itu, disarankan agar dapat segera berkonsultasi dan atau mengunjungi doketer hika mengalami gejala tertentu setalah kamu meminum antibiotik. 
lakukan pemeriksaan lebih lanjuti di fasilitas kesehatan terdekat, agar alergi yang kamu alami tidak bertambah.
jika alergi yang kamu alami sudah bertambah parah, dapat menimbulkan efek samping yang lebih parah. (*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Rakyat Bengkulu, Jumat 31 Januari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan