Kejadian bermula pada Senin, 21 April 2025, saat LA bersama rekannya sedang berada di depan perpustakaan sekolah, tiba-tiba didatangi oleh Ma dengan nada tinggi tanpa sebab.
BACA JUGA:148 Peserta Ikut CAT Paskibraka, Sempat Terkendala Sinyal Internet
BACA JUGA:Antusias Warga Mukomuko Bekerja di Luar Negeri Setiap Tahun Meningkat
Salah satu ungkapan yang diingat para guru tersebut, yakni sang suami kepala sekolah yang mengucapkan "Jadilah kamu melapor melapor ini, bukan aku tidak tahu. Kalau masih jugo ado lagi, kelak bakal terjadi yang buruk," ucap para guru mengulang kalimat suami Kepsek.
Ungkapan ini diduga masih berkaitan erat dengan adanya dugaan honorer siluman yang diduga banyak terdapat di SMP tersebut, bahkan beberapa waktu lalu kepsek sudah dipanggil Komisi I DPRD untuk memberikan penjelasannya.
Atas adanya ancaman ini, tiga orang guru tersebut mengaku tidak berani untuk mengajar sekolah lantaran takut adanya teror dari kepsek serta suaminya.
Padahal, menurut mereka tidak tau apa apa terkait adanya laporan laporan yang dituduhkan suami kepsek.
Rencananya, para guru ini selanjutnya akan melaporkan ke Bupati Seluma dan aparat penegak hukum (APH) untuk meminta perlindungan.
"Kami tidak tau apa apa terkait laporan, tiba tiba suami kepsek mendatangi kami dan menunjuk nunjuk sembari memberikan ancaman. Jujur saja kami takut keselamatan kami terancam," sampai Lailatul Aini.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Seluma, Farzian, S. Pd. mengatakan belum dapat memberikan keterangan apapun terkait hal ini dan mengaku belum menerima laporan.
Meskipun informasi yang diterima RB, bahwa Farzian telah memanggil ketiga guru tersebut pada Senin siang.
"Belum ada laporannya," singkat Farzian melalui pesan WhatsApp (WA).