KORANRB.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mencatat sebanyak 641 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam 4 bulan terakhir.
Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, H. Moh. Redhwan Arif, S.Sos melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Ruslian, S.KM, M.Si menerangkan jumlah tersebut diperoleh dari data setiap Pusat Kesahatan Masyarakat (Puskesmas) yang ada di Provinsi Bengkulu.
“Angka itu kita dapatkan dari tenaga survelen kita yang berada di setiap Faskes (Fasilitas Kesehatan, red) yang tersebar di seluruh daerah di Provinsi Bengkulu,” terang Ruslian.
Berdasarkan dari catatan, Ruslian merincikan untuk kasus DBD yang terjadi di Kabupaten Rejang Lebong menjadi yang paling banyak dengan total keseluruhan yang tercatat 181 kasus.
BACA JUGA:Tingkatkan Potensi Wisata Pantai Panjang, Pemprov, Pemkot dan Forkopimda Terus Bersinergi
BACA JUGA:Disnakertrans Seluma Rancang Pembentukan Dewan Pengupahan, Gaji Buruh Ikuti UMK
Kemudian Kota Bengkulu 108 kasus, Kabupaten Kepahiang 73 Kasus.
“Ada 3 daerah yang jumlahnya cukup besar, Rejang Lebong, Kepahiang dan Kota Bengkulu,” beber Ruslian.
Kemudian Kabupaten Lebong sebanyak 63 kasus DBD, Kabupaten Bengkulu Selatan 57 kasus, Bengkulu Utara 53 kasus, Kabupaten Kaur 38 kasus.
Dan 3 kabupaten dengan jumlah kasus DBD terkecil atau paling sedikit yakni Kabupaten Seluma dengan 33 kasus, Kabupaten Mukomuko 24 kasus dan Kabupaten Bengkulu Tengah 14 kasus.
“Ada beberapa faktor yang menyebabkan adanya peningkatan kasus DBD ini, seperti kebersihan lingkungan,” terangnya.
BACA JUGA:Penerbitan Sertifikat Mess Pemda Lebong di Bandung Belum Juga Tuntas
BACA JUGA:9 Desa Buat Koperasi Merah Putih, Anggaran Masih dari Desa
Lingkungan yang kurang bersih dan banyak terdapat genangan air menjadi tempat yang sangat rawan akan adanya nyamuk penyebab terjadinya DBD yakni nyamuk jenis Aedes aegypti.
Untuk itu masyaraka diharapakan dapat mengendalikan kebersihan lingkungan dengan rutinya dilakukan kegiatan bersih-bersih irigasi, tong air, dan seluruh tempat disekitar rumah yang kurang bersih secara bersama-sama.